Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun ke bawah level 7000 setelah pengumuman suku bunga the Fed semalam.
Pada perdagangan Kamis hari ini (19/6/2025) pukul 11.00 WIB, IHSG terjerembab 1,57% sejak pembukaan ke posisi 6.996,50.
Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan "secara teknikal, IHSG berada dalam fase bearish consolidation, mengingat Stochastics K_D dan RSI masih negatif"
Menurut Nafan, penurunan IHSG terjadi setelah The Fed menahan suku bunga di level 4,5% dan menurunkan proyeksi penurunan suku bunga acuan menjadi 2 kali pada tahun ini berdasarkan Dot Plot terbarunya.
Lanjutnya, ini merupakan akibat dari the Fed yang masih memperkirakan inflasi akan tetap tinggi dan perkiraan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan lebih rendah kedepannya.
Nafan juga mengungkapkan pandangannya soal Bank Indonesia yang menilai bahwa ketidakpastian global masih tinggi akibat dinamika negosiasi tarif resiprokal AS serta ketegangan geopolitik di Timur Tengah, hal ini memperlambat pertumbuhan ekonomi global kedepannya
Oleh sebab itu, BI berfokus menjaga stabilitas nilai tukar. Dalam RDG, BI turut memutuskan untuk tetap mempertahankan BI Rate sebesar 5,5%.
Ekonom Bank Danamon Indonesia, Hosianna Evalita Situmorang juga menuturkan faktor penurunan IHSG hari ini dipengaruhi aksi profit taking, terlebih IHSG sudah reli banyak dan juga paska penyaluran dividen, serta ditengarai perkembangan di global, khususnya geopolitik.
Senior Ekonom BCA Barra Kukuh Mamia juga mengungkapkan pendapatnya terkait IHSG hari ini.
Barra sepakat bahwa volatilitas pasar dipengaruhi reaksi pasar dari ketidakpastian dengan situasi Israel dan Iran, serta dari keputusan the Fed semalam.
Ia juga melihat bahwa tailwind yang mendorong penguatan rupiah dan membuka peluang BI potong suku bunga hanya sementara.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)