Harga Minyak Melesat Usai Sinyal Damai China - AS

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia kompak menguat didorong harapan baru dari meredanya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China. Namun, pelaku pasar tetap mencermati risiko kelebihan pasokan menjelang pertemuan OPEC+ awal pekan depan.

Melansir Refinitv, pada perdagangan Jumat (2/5/2025) waktu Indonesia, harga minyak Brent kontrak Juli ditutup naik 0,9% ke US$62,67 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juni menguat 0,9% ke US$59,80 per barel.

Penguatan ini memperpanjang tren rebound minyak dari tekanan sepanjang akhir April, seiring investor menyambut pernyataan Kementerian Perdagangan China yang menyebut siap membuka ruang dialog dengan AS.

Selama beberapa pekan terakhir, pasar energi dibayangi oleh dua tekanan utama: ekspektasi peningkatan pasokan dari negara-negara OPEC+ dan kekhawatiran terhadap pelambatan ekonomi global akibat perang dagang. Namun, pernyataan terbuka dari China dan nada lebih lunak dari AS menjadi katalis pemulihan harga.

Selain tensi dagang, sentimen pasar juga menghangat setelah Presiden AS Donald Trump kembali mengancam akan menjatuhkan sanksi sekunder terhadap negara-negara pembeli minyak dari Iran. Ini memicu kekhawatiran baru soal potensi terganggunya pasokan dari Timur Tengah.

Langkah tersebut disebut sebagai bagian dari kampanye "tekanan maksimum" Washington, yang bertujuan menekan ekspor minyak Iran hingga mendekati nol. Ketegangan ini juga muncul bersamaan dengan kebuntuan pembicaraan nuklir antara kedua negara.

Fokus utama pasar kini tertuju pada pertemuan OPEC+ tanggal 5 Mei 2025, di mana delapan negara anggota kunci dijadwalkan menentukan arah produksi untuk bulan Juni.

Sumber Reuters menyebutkan bahwa Arab Saudi, sebagai pemimpin de facto kelompok tersebut, enggan mempertahankan harga lewat pemangkasan produksi lanjutan. Sebaliknya, sejumlah anggota lain justru mendorong akselerasi kenaikan produksi, seiring potensi pemulihan permintaan di paruh kedua tahun ini.

CNBC Indonesia


(emb/emb)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Harga Komoditas Jeblok, Begini Nasib Saham Minyak

Next Article Harga Minyak Mentah Naik, Terdampak Kebijakan Tarif Baru Trump

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |