Evakuasi WNI dari Iran Bakal Ditempuh Lewat Jalur Darat

8 hours ago 3

Jakarta -

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan rencana evakuasi terhadap ratusan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran menyusul perang Israel dan Iran yang berkecamuk. Proses evakuasi direncanakan menggunakan jalur darat.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Sugiono, mengatakan rencana evakuasi itu telah disusun oleh pemerintah. Namun, evakuasi WNI di Iran hanya bisa dilakukan melalui jalur darat akibat pesawat yang tidak bisa memasuki wilayah udara Iran.

"Pesawat tidak bisa ke sana. Satu-satunya jalur darat," ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6) waktu setempat dilansir Antara, Kamis (19/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sugiono mengatakan saat ini terdapat 380 WNI yang berada di wilayah Iran. Mayoritas tinggal di kota Teheran.

Pemerintah Indonesia menilai situasi di Iran semakin tidak kondusif seiring meningkatnya intensitas serangan, yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga sasaran sipil.

Sebagai langkah antisipasi, Kementerian Luar Negeri telah memerintahkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran untuk melakukan asesmen terhadap rencana evakuasi dan menjalankan langkah-langkah kontingensi.

Status kesiagaan di Kedubes RI di Teheran juga saat ini telah meningkat dari siaga 2 menjadi siaga 1. Sugiono mengatakan komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran sudah dilakukan untuk memastikan kemudahan akses lintas perbatasan apabila evakuasi WNI harus dilakukan.

"Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasinya juga yang semakin tidak menguntungkan," katanya.

Tak hanya Indonesia, Australia dan Jepang juga akan mengevakuasi warga negaranya dari Iran maupun Israel.

Pemerintah Australia telah mulai mengevakuasi hampir 3.000 warganya yang terjebak dalam konflik antara Israel dan Iran.

Dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025), Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa upaya penyelamatan terhambat oleh rentetan rudal yang membuatnya "terlalu berisiko" bagi pesawat sipil untuk mendarat di kedua negara tersebut.

Sekitar 1.500 warga Australia telah mendaftar untuk dievakuasi dari Iran, sementara lebih dari 1.200 orang berusaha keluar dari Israel, kata Wong pada Kamis (19/6).

Wong mengatakan bahwa terlalu berisiko untuk menggunakan pesawat sipil untuk mengevakuasi warga.

"Kami telah memanfaatkan kesempatan untuk mengeluarkan sekelompok kecil warga Australia dari Israel melalui penyeberangan perbatasan darat," ujarnya kepada media Australia, ABC.

Sementara itu, pemerintah Jepang telah memerintahkan pesawat militer untuk bersiaga guna mengevakuasi warga negaranya dari Iran dan Israel.

"Mengingat situasi yang semakin tegang di Timur Tengah, kami telah memutuskan untuk memindahkan pesawat Self-Defense Forces (militer Jepang) ke Djibouti," kata juru bicara pemerintah Jepang, Yoshimasa Hayashi kepada wartawan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (19/6/2025).

Kedutaan besar Jepang di Iran dan Israel saat ini tengah bersiap menggunakan bus untuk mengevakuasi warga negara ke negara-negara tetangga, kata Hayashi, saat perang antara Iran dan Israel memasuki hari ketujuh.

Saksikan pembahasan lengkapnya hanya di program detikPagi edisi Jumat (20/06/2025). Nikmati terus menu sarapan informasi khas detikPagi secara langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 08.00-11.00 WIB, di 20.detik.com, YouTube dan TikTok detikcom. Tidak hanya menyimak, detikers juga bisa berbagi ide, cerita, hingga membagikan pertanyaan lewat kolom live chat.

"Detik Pagi, Jangan Tidur Lagi!"

(vrs/vrs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |