Efek Cawe-cawe AS di Perang Iran-Israel, Potensi Perang Dunia Ketiga?

6 hours ago 1

Jakarta -

Dunia gempar tatkala Amerika Serikat melancarkan sejumlah serangan yang membidik tiga situs nuklir milik Iran. Serangan yang dinamai 'Operation Midnight Hammer' ini terjadi pada Minggu pagi (22/6/2025) atau Sabtu malam waktu setempat.

Usai penyerangan ini, Presiden Amerika Serikat pun buka suara. Trump mengatakan jika pihaknya telah berupaya keras untuk menghentikan ancaman Iran terhadap Israel. Ia juga menyebut jika serangan ini bertujuan untuk menghentikan pengembangan nuklir milik Iran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa saat lalu militer AS melakukan serangan presisi besar-besaran ke tiga titik utama fasilitas nuklir Iran: Fordo, Natanz, dan Esfahan. Tujuan kami adalah menghancurkan pengembangan nuklir Iran," ungkap Trump pada Minggu pagi Waktu Indonesia Barat, seperti diberitakan The New York Times, Minggu (22/6).

Kepada Iran, Trump mengancam Iran untuk membuat langkah damai. Sebab jika tidak, ia akan melakukan serangan dengan skala yang lebih besar.

"Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu adalah keberhasilan militer yang spektakuler. Iran, pengganggu Timur Tengah, sekarang harus berdamai. Jika tidak, serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan jauh lebih mudah," ungkap Trump, dikutip dari CNN.

Atas penyerangan ini, sejumlah tindakan dilakukan oleh Iran. Tidak lama usai fasilitas nuklirnya diluluhlantakkan, Iran kemudian menyerang sejumlah titik di permukiman Israel dengan rudal. Serangan itu membidik beberapa bangunan di Tel Aviv dan Yerusalem. Sementara itu, otoritas setempat memberi perintah kepada warganya untuk mencari tempat perlindungan.

"Beberapa saat yang lalu, IDF mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran ke wilayah negara Israel," kata Pasukan Pertahanan Israel dalam sebuah pernyataan dilansir CNN.

Selain itu mengutip dari Aljazeera, Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Abbas Araghchi diagendakan untuk merapat ke Moscow untuk menemui Presiden Rusia usai AS melakukan serangan. Dalam sebuah konferensi pers, dirinya menyebut jika Iran dan Rusia memiliki hubungan kemitraan strategis.

"Kami selalu berkonsultasi satu sama lain dan mengoordinasikan posisi kami," kata Araghchi.

Pakar Hubungan Internasional UI, Hikmahanto Juwana pun memprediksi ekskalasi ketegangan antara ketiga negara tersebut. Ia menyebut jika serangan Amerika akan berbahaya. Ia kemudian mencermati beberapa hal terkait serangan ini. salah satunya adalah reaksi dari negara-negara lain atas tindakan Amerika terhadap Iran. Menurutnya, hal ini dalah salah satu faktor penting yang dapat memperbesar skala ketegangan.

"Apakah mereka akan mendukung Amerika Serikat atau sebaliknya mendukung Iran. Kalau misalnya mereka akan mendukung Iran maka ini bukannya tidak mungkin bahwa perang dunia III akan semakin dekat," kata Hikmahanto dikutip dari detikNews, Senin (23/6).

Lalu apa saja hal lain yang perlu dicermati dalam perkembangan konflik antarnegara ini? Simak diskusinya dalam Editorial Review bersama Pengamat Hubungan Internasional, Hikmahanto Juwana.

Beralih ke dalam negeri, detikSore akan menuju Yogyakarta untuk melihat perkembangan situasi sengketa di kawasan Stasiun Lempuyangan. Seperti diberitakan detikJogja, Warga Tegal Lempuyangan, Bausasran, Kemantren Danurejan, Kota Jogja bersiap untuk mengosongkan bangunan setelah diberi surat peringatan ketiga (SP3) oleh PT KAI.

Peristiwa ini menyusul adanya permintaan pengosongan sejumlah rumah di kawasan tersebut. Pada pertengahan Mei 2025 lalu, sejumlah petugas dari PT. KAI mendatangi warga dan memberikan sejumlah surat permintaan pengosongan rumah yang berdiri di sana. Lalu bagaimana kabar terbaru terkait hal ini? Ikuti laporan Redaktur detikJateng selengkapnya.

Sementara itu jelang akhir episode kali ini, detikSore akan menghadirkan Arash Buana dan Rimaldi. Keduanya hadir dengan lagu baru berjudul 'Something About You'. Musik besutan keduanya itu mereka bawakan dengan subgenre 'sunshine pop'. Berbeda dengan soft pop yang umumnya membuat pendengarnya galau dan meneteskan air mata, subgenre sunshine pop di era modern kerap kali menghadirkan harmonisasi bersahaja antara produksi musik yang easy listening, melodi yang sederhana, dan lirik yang memancarkan sukacita.

Lalu apa yang ingin mereka sampaikan dengan lagu gubahan mereka? Bagaimana cerita di balik lagu tersebut? Tonton obrolan dan penampilannya hanya di Sunsetalk sore nanti.

detikSore, Nggak Cuma Hore-hore!

(vys/vys)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |