Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan China merealisasikan investasinya di industri tekstil dan produk tekstil (TPP) Indonesia. Yaitu, PT Xinhai Knitting Indonesia (Xinhai) yang membangun pabrik di Brebes, Jawa Tengah. Peletakan batu pertama pabrik telah dilakukan
Mengutip keterangan di situs resmi Pemerintah Kabupaten Brebes, peletakan batu pertama atau groundbreaking pabrik telah dilakukan pada hari Jumat (11/7/2025) lalu. Langsung oleh Bupati Brebes Hj Paramitha Widya Kusuma bersama Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza serta jajaran manajemen Xinhai di Desa Ciampel Kecamatan Kersana, Brebes pada hari Jumat (11/7/2025) siang.
Dalam keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) disebutkan, Xinhai membangun fasilitas produksi senilai US$40 juta atau setara Rp652,2 miliar (kurs penutupan hari Senin, 21/7/2025 menurut Refinitiv Rp16.305/ US$).
Pabrik tersebut seluas 8 hektare (ha), diperkirakan dapat menyerap hingga 8.000 tenaga kerja. Pabrik ini akan memasok jaringan fesyen global yang juga memiliki rantai distribusi-ritel modern sendiri, yaitu H&M.
"Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi kepada PT Xinhai Knitting Indonesia dan H&M atas komitmennya dalam menanamkan modalnya di Indonesia. Realisasi investasi ini dinilai sebagai langkah strategis yang akan memperkuat daya saing sektor industri TPT nasional. Sekaligus menjadi jawaban atas tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu," kata Wamenperin Faisol Riza, dikutip Senin (21/7/2025).
"Keberadaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini sebagai bagian dari rantai pasok global H&M yang menerapkan standar keberlanjutan tinggi, sangat sejalan dengan visi Indonesia untuk mewujudkan sektor manufaktur yang tangguh, inklusif, dan berwawasan lingkungan," tambahnya.
Rencananya, pabrik baru ini akan mulai berproduksi di medio tahun 2026 nanti.
"Rencana produksi yang dijadwalkan mulai pada Juli 2026, kehadiran perusahaan PT Xinhai Knitting Indonesia ini diharapkan akan memberikan kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja, peningkatan aktivitas ekonomi lokal, serta mendukung transformasi industri menuju keberlanjutan," sebutnya.
"Apalagi, pabrik ini dirancang akan menggunakan solar panel dan pengolahan air limbah sesuai standar industri hijau," ujar Faisol.
Dia mengatakan, realisasi investasi Xinhai ini membuktikan kepercayaan tinggi investor atas Indonesia.
"Ini tidak hanya menandai dimulainya pembangunan fisik, namun juga awal dari kerja sama jangka panjang yang kami harapkan ikut memberikan manfaat nyata bagi para investor, pemerintah, serta masyarakat lokal," ucapnya.
Dia menambahkan, investasi Xinhai ini mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap bangsa Indonesia.
"Bahwa Indonesia bukan hanya mampu menarik investasi, tetapi juga memiliki potensi besar dalam meningkatkan daya saing sektor industri TPT di pasar global," katanya.
"Apalagi, industri TPT merupakan salah satu sektor prioritas dalam peta jalan pembangunan industri nasional. Sektor ini juga menjadi kunci dalam memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini terlihat dari kinerja pada Triwulan I tahun 2025, sektor industri TPT mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,64
persen," tambah Faisol.
Dari sisi ekspor, untuk periode Januari-April 2025, industri TPT mencatat nilai sebesar US$3,38 miliar, meningkat 3,57% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Saat ini, sektor TPT menyerap lebih dari 3,76 juta tenaga kerja, atau sekitar 19,18% dari total tenaga kerja di sektor manufaktur nasional.
Alasan Xinhai Pilih Bangun Pabrik di Brebes
Sementara itu, Direktur Xinhai Huang Lu Yu mengungkapkan alasan perusahaan memilih Indonesia sebagai lokasi investasi karena melihat potensi besar yang ditawarkan.
"Sebagai investor tekstil dan pakaian global, grup kami memiliki basis produksi pakaian rajut skala besar di Nantong, China dan Yangon, Myanmar, dan telah lama menyediakan layanan berkualitas tinggi untuk brand internasional, seperti H&M, partner bisnis kami," ungkapnya.
Juga, lanjut dia, untuk memperdalam kerja sama strategis dengan H&M, perusahaan memilih Brebes sebagai titik awal yang baru.
"Indonesia bukan hanya pusat maritim di ASEAN, tapi juga memiliki tenaga kerja yang melimpah. Masyarakat Brebes yang hangat juga membuat kami percaya diri untuk berinvestasi di Indonesia," kata Huang.
Relokasi Pabrik China
Pembangunan pabrik ini jadi angin segar di industri TPT nasional yang tengah dihantam rentetan kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pailitnya sejumlah perusahaan.
Di sisi lain, sebagai catatan, pemerintah pernah mengungkapkan setidaknya ada 15 investor di sektor tekstil yang merupakan industri padat karya di China berencana melakukan relokasi pabriknya ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengatakan, seluruh calon investor itu berasal dari luar negeri dan seluruhnya bergerak di sektor tekstil.
"Mereka akan relokasi. Karena kebanyakan kan mereka sebelumnya kan investasinya di China," kata Airlangga saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (31/10/2024).
5 Kebijakan Kemenperin
Kata Faisol, demi mendongkrak daya saing industri TPT nasional yang berkelanjutan, Kemenperin telah menyiapkan 5 kebijakan strategis. Pertama, penggunaan bahan baku ramah lingkungan dan pemisahan pasar untuk produk TPT daur ulang. Kedua, efisiensi penggunaan air, energi, dan bahan
kimia. Ketiga, penguatan praktik ekonomi sirkular. Keempat, pemberian insentif bagi industri hijau. Dan, kelima, implementasi proyek percontohan untuk daur ulang tekstil pasca-konsumsi.
"Kemenperin terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif, termasuk mendorong kolaborasi antara investor, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan vokasi, terutama di wilayah industri baru seperti Brebes, guna menyiapkan SDM industri yang kompeten," ucapnya.
"Saya bangga karena pabrik ini sudah menunjukkan komitmen nyata terhadap penerapan energi baru terbarukan, dan telah merancang sistem pengolahan limbah sesuai standar industri hijau. Ini menjadi langkah penting dalam menciptakan industri tekstil berdaya saing dan berkelanjutan," sambung Faisol.
Foto: PT Xinhai Knitting Indonesia resmi membangun pabrik tekstil modern di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). (Dok. Pemerintah Kebupaten Brebes)
PT Xinhai Knitting Indonesia resmi membangun pabrik tekstil modern di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). (Dok. Pemerintah Kebupaten Brebes)
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Data Terbaru, Korban PHK Sritex Ternyata Mencapai 11.025 Orang