Bos PPI: Jokowi Kiblat Politik PSI, Tak Relevan Dikaitkan dengan Golkar-PPP

4 hours ago 2

Jakarta -

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menanggapi isu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang masuk bursa caketum PPP. Adi menyebut Jokowi lebih condong bergabung bersama PSI.

"Satu-satunya hari ini kalau kita mendengarkan statement Jokowi sehari-dua hari, saya kira Jokowi lebih ingin bersama dengan PSI," kata Adi saat dihubungi, Minggu (8/6/2025).

Adi mengatakan sejak awal kiblat politik PSI adalah Jokowi. Bahkan, lanjut dia, PSI selalu menggaung-gaungkan Jokowi dalam menentukan langkah politiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Artinya apa? Setiap napas politik PSI, orkestrasi politik PSI, manuver politik PSI adalah banyak hal. Itu kiblat politiknya hanya dengan Jokowi. Wajar kalau kemudian antara Jokowi dan PSI ada mutualisme simbiosis yang saling menguntungkan dan saling membutuhkan gitu," kata dia.

"Itulah yang kemudian menurut saya mengakibatkan kenapa at the end, secara gestur dan pernyataan Jokowi itu lebih condong ke PSI dibandingkan dengan partai-partai yang lain. Jadi PSI itu identik dengan Jokowi, PSI itu adalah 11-12 dengan Jokowi," imbuhnya.

Adi juga mengungkapkan analisisnya terkait Jokowi yang diisukan menjadi Ketum Partai Golkar hingga PPP. Jokowi, lanjut dia, memiliki magnet untuk menarik loyalis mendukung partai tersebut.

"Kalau Jokowi bergabung dengan Golkar atau bergabung dengan PSI atau bergabung dengan PPP, harapan terbesarnya loyalis-loyalis Jokowi, orang yang merasa suka dan merasa puas dengan kinerja Jokowi itu diharapkan akan menjadi bagian dari pemilih Golkar, menjadi pemilih PSI atau menjadi bagian dari pemilih PPP," jelasnya.

Andi menilai Jokowi sudah tidak relevan jika dikaitkan dengan Partai Golkar ataupun PPP. Jokowi, kata Adi, paling relevan jika dikaitkan dengan PSI.

"Dalam konteks itu, saya kira Jokowi menurut saya sudah nggak relevan dikaitkan dengan Golkar, sudah nggak relevan dikaitkan dengan PPP, dan Jokowi memang relevannya itu jika hanya dikaitkan dengan PSI," tuturnya.

Jokowi sebelumnya menanggapi kabar bahwa dirinya diusulkan masuk bursa caketum PPP. Jokowi mengaku ingin di PSI saja.

"Yang di PPP, saya kira banyak caketum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, punya kompetensi. Banyak itu calon yang sudah beredar kan banyak. Saya di PSI saja lah," kata Jokowi saat ditemui awak media di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, dilansir detikJateng, Jumat (6/6).

Sementara itu, Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan partainya tidak pernah melamar Jokowi untuk jadi caketum secara formal.

"Itu adalah hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. PPP secara institusional juga tidak pernah melamar Pak Jokowi menjadi caketum PPP," kata Tamliha kepada wartawan, Minggu (8/6).

Tamliha mengatakan PPP punya stok calon ketua umum partainya. Dia menyebut PPP juga masih cukup waktu untuk menjaring calon.

"Kami punya stok dan waktu yang cukup untuk mematangkan caketum PPP yang insyaallah akan digelar Muktamar bulan September yang akan datang," tutur dia.

Simak juga Video Bos PPI: Jika Jokowi Maju Caketum PSI, 100% Tak Ada yang Siap Tantang

(wnv/idh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |