Bos Lotte Group Bicara Hilirisasi dan Lonjakan Investasi Korsel di RI

6 days ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat investasi Korea Selatan ke luar negeri menurun tajam, Indonesia justru mencatatkan kenaikan fantastis. Hal ini ditegaskan langsung oleh Presiden Lotte Group Shin Dong-bin, dalam sebuah pertemuan penting antara pelaku usaha Korea Selatan dan Indonesia di Jakarta, Senin (28/4/2025).

"Pada tahun 2023, investasi langsung Korea Selatan ke Indonesia mencapai US$2,28 miliar (atau setara dengan Rp38,4 miliar, asumsi kurs Rp16.850/US$). Angka ini meningkat lebih dari 54,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Ini adalah angka tertinggi sepanjang sejarah," kata Shin Dong-bin dalam sambutannya.

Padahal, dalam periode yang sama, investasi luar negeri Korea Selatan secara keseluruhan justru turun lebih dari 20%. Kondisi ini, menurut Shin, menunjukkan betapa besarnya perhatian dunia usaha Korea terhadap potensi Indonesia.

"Fakta ini menunjukkan bahwa dunia usaha Korea semakin memandang Indonesia sebagai mitra strategis yang sangat penting," ucapnya.

Shin menyebut Indonesia sebagai negara ekonomi terbesar di ASEAN, adalah mitra utama bagi perusahaan-perusahaan Korea. Menurutnya, dengan Indonesia memiliki populasi keempat terbesar di dunia, pertumbuhan pasar domestik yang pesat, dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi luar biasa untuk berkembang lebih jauh.

Dia juga menyoroti kerja sama antara kedua negara kini lebih dari sekadar investasi biasa. Korea Selatan siap menjadi mitra strategis dalam membantu Indonesia bertransformasi dari ekonomi berbasis sumber daya menjadi ekonomi berbasis nilai tambah.

"Bila sumber daya utama Indonesia dikombinasikan dengan teknologi manufaktur Korea, maka kita dapat mendorong pertumbuhan industri hilirisasi di Indonesia," jelasnya.

Kata Shin, beberapa contoh konkret sudah terlihat. Seperti, Hyundai Motor dan LG Energy Solution, telah membentuk usaha patungan untuk membangun fasilitas produksi kendaraan listrik dan baterai sel di Indonesia. Tak hanya itu, perusahaan-perusahaan besar lain seperti POSCO Holdings, LX International, dan EcoPro juga tengah membangun rantai pasok dari pengolahan nikel hingga produksi barang jadi.

Di sektor keuangan, lanjutnys, kerja sama juga semakin erat. KB Financial Group dan Hanwha Life telah memperluas layanan perbankan dan asuransi di Indonesia.

Tak mau ketinggalan, Lotte Group sendiri berkomitmen mendukung transformasi industri petrokimia Indonesia.

"Kami mendukung penuh perubahan Indonesia dari negara pengekspor minyak mentah menjadi pemain utama di industri petrokimia," tegas Shin.

Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap visi Indonesia Emas 2045 yang diusung Presiden ke-7, Joko Widodo sebelumnya, khususnya dalam sektor semikonduktor, infrastruktur, ekonomi digital, hingga keuangan.

Hapus Hambatan Impor

Meski begitu, Shin juga menitipkan harapan kepada pemerintah Indonesia. Ia meminta adanya dukungan berupa penguatan infrastruktur dan perbaikan regulasi, termasuk penghapusan hambatan-hambatan impor, agar investasi dan kerja sama bisa berjalan lebih lancar.

Selain itu, ia berharap perusahaan-perusahaan Korea bisa aktif berpartisipasi dalam proyek-proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership/PPP) yang sedang dikembangkan di Indonesia.

Mengakhiri sambutannya, Shin optimistis masa depan kerja sama Indonesia-Korea akan semakin cerah.

"Melalui penandatanganan MOU antara Federasi Pengusaha Korea (FKI) dan APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) hari ini, kita akan membangun kerja sama ekonomi bilateral yang lebih erat dan berkelanjutan," pungkasnya.

Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bersama The Federation of Korean Industries (FKI) melakukan penandatanganan kerjasama dunia usaha antar dua negara di Jakarta, Senin (28/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bersama The Federation of Korean Industries (FKI) melakukan penandatanganan kerjasama dunia usaha antar dua negara di Jakarta, Senin (28/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) bersama The Federation of Korean Industries (FKI) melakukan penandatanganan kerjasama dunia usaha antar dua negara di Jakarta, Senin (28/4/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Respons Pengusaha Soal Rencana Pemerintah Negosiasi Tarif Trump

Next Article Korea Hingga Suriah Memanas, RI Dapat Peluang Emas

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |