Jakarta, CNBC Indonesia - Perempuan kerap mendapatkan diskriminasi, termasuk di dunia kerja. Diskriminasi ini termasuk keterbatasan kesempatan, perlakuan tidak adil, hingga pelecehan seksual.
VP Human Capital PT Pertamina International Shipping Dewi Oktavia Husein menjelaskan Pertamina Grup merupakan perusahaan yang didominasi oleh laki-laki. Hal ini mengingat Pertamina Grup sebagai perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas.
"Namun, di Pertamina, kita tidak meminta eksklusivitas untuk perempuan. Tetapi, kita ingin menunjukkan bahwa perempuan juga memiliki kesempatan dan hal-hal yang memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki," ungkap dia dalam Indonesia Maritime Week (IMW) 2025, di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Selasa (27/5/2035).
Dewi menjelaskan dalam menciptakan ruang kerja yang inklusif bagi perempuan, Pertamina memiliki berbagai program pelatihan dan mentoring. Bahkan pelatihan dan mentoring ini diberikan oleh level direktur.
"Kita memilih perempuan-perempuan pemimpin yang berprestasi tinggi, dan kemudian kita memiliki program kolaborasi dengan WIMA (Asosiasi Women in Maritime Indonesia) untuk menunjukkan jaringan dan platform digital yang terbuka untuk jaringan dan kesempatan, berbagi pengetahuan, dan segala hal dengan maritim," tegas dia.
Di samping program pelatihan, Pertamina Grup juga menerapkan kebijakan yang berpihak kepada pekerja perempuan. Dewi menegaskan pihaknya memiliki kebijakan yang mengatur perlindungan dalam karyawan dari pelecehan, bullying, dan diskriminasi.
"Dalam kebijakan, kita memiliki dedikasi khusus untuk pencegahan, melalui pendidikan, kesadaran, dan pelatihan. Kita juga menangani dengan mengelola saluran pelaporan, kita melakukan investigasi dan menjaga kerahasiaan," terang dia.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Indonesia Maritime Week 2025 Dorong Investasi & Konektivitas
Next Article Penampakan Ahok Usai Jadi Saksi Kasus Korupsi Tata Kelola Minyak
