Jakarta, CNBC Indonesia - Wali Kota Solo Respati Ahmad Ardianto menutup sementara warung Ayam Goreng Widuran usai polemik non-halal. Wali Kota meminta, selama penutupan sementara, pemilik restoran agar melakukan asesmen ulang terkait produk yang mereka jual.
"Hari ini alhamdulillah tadi saya diterima dengan baik oleh karyawan yang bertugas, juga telepon diterima dengan pemilik usaha, dan saya tawarkan apabila memang mau menyatakan halal, silakan ajukan. Kalau tidak, ya, silakan ajukan tidak halal," katanya usai meninjau langsung Warung Ayam Goreng Widuran, Solo, Senin (27/5) seperti dikutip dari detikJateng.
Respati mengatakan rumah makan ayam itu merupakan bagian dari kekayaan kuliner Solo, apalagi usianya sudah tua. Karenanya, ia mengaku kecewa dengan ketidakterbukaan dari pihak restoran sehingga merugikan konsumen.
"Ya, tentu ini sudah 50 tahun ini saya cukup kecewa... Konsumen itu dilindungi haknya untuk mengetahui barang apa yang dijual sesuai dengan keterangan yang ada," tegasnya.
Kepastian soal Ayam Goreng Widuran yang menggunakan bahan non-halal telah disampaikan langsung oleh pihak restoran setelah banyaknya pelanggan yang merasa tertipu dengan status halal-haram ayam goreng tersebut.
"Kami telah mencantumkan keterangan NON-HALAL secara jelas di seluruh outlet dan media sosial resmi kami."
Polemik soal Ayam Goreng Widuran muncul setelah sejumlah konsumen mengaku merasa dibohongi lantaran pemilik restoran tidak transparan soal pemakaian minyak babi untuk menggoreng ayam. Sejumlah konsumen Muslim, sebagian dari mereka berhijab, menulis review di Google yang menyatakan kekecewaan mereka.
"Sempat beberapa kali beli kremesnya untuk lauk anak di rumah Dan yg bikin shock ternyata makanan disini enggak halal. Padahal saya makan di sana memakai hijab. Kenapa pegawainya tidak ada yg memberi tahu saya????" tulis pemilik akun Yuyun Novita.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini: