APBN Prabowo 2026 Bakal Tembus Rp3.800 Triliun

8 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik pada tahun 2026 sebesar 14,19-14,83%. Dengan demikian, total belanja diperkirakan mencapai Rp 3.800 triliun.

Adapun angka tersebut berdasarkan hasil dari kesepakatan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah terkait Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2026.

"Kalau kita sepakati yang pertama adalah semuanya masih dalam range asumsinya. Belanja APBN kita tahun depan RAPBN itu sekitar Rp 3.800 sampai Rp 3.820 triliun," ujar Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah kepada wartawan di gedung DPR RI, Selasa (22/7/2025).

Kendati demikian, Said menekankan bahwa angka tersebut masih berupa perkiraan. Pasalnya, angka pasti dari belanja negara akan diumumkan pada Nota Keuangan 15 Agustus 2025 mendatang.

"Kan menunggu nota keuangan, sekarang yang dibahas itu hanya postur-postur saja angkanya belum sama sekali muncul di badan anggaran. Walaupun kita tahu kira-kira akan seperti apa tapi kan tidak boleh mendahului nota keuangan karena ini menyangkut angka," ujarnya.

Seperti yang diketahui, dalam Nota Keuangan 2025, Presiden Joko Widodo menjelaskan belanja negara pada 2025 memiliki nilai belanja Rp3.613,1 triliun yang terdiri dari, belanja Pemerintah Pusat Sebesar Rp2.693,2 triliun,serta Transfer ke Daerah sebesar Rp919,9 triliun.

Berikut Rincian KEMPPKF 2026

Asumsi Makroekonomi 2026

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,2-5,8%
  • Inflasi 1,5-3,4%
  • Kurs Rp16.500-16.900/US$
  • Tingkat Suku Bunga SBN 10 Tahun 6,6-7,2%
  • Harga Minyak Mentah Indonesia US$60-80/barel,
  • Lifting minyak bumi 605-620 ribu barel per hari
  • Lifting gas bumi 953-1.017 ribu barel per hari
  • Tingkat Kemiskinan 6,5-7,5%
  • Kemiskinan Ekstrem 0-0,5%
  • Rasio gini 0,377-0,380
  • Tingkat Pengangguran Terbuka 4,44-4,96
  • Indeks modal manusia 0,57
  • Indeks Kesejahteraan Petani 0,7731
  • Proporsi Penciptaan Lapangan Kerja Formal 37,95
  • Postur Fiskal 2026
  • Pendapatan negara 11,71%-12,31%
  • Perpajakan 10,08-10,54%
  • PNBP 1,63-1,76%
  • Hibah 0,002-0,003%
  • Belanja Negara 14,19-14,83%
  • Belaja Pemerintah Pusat 11,41-11,94%
  • Transfer ke daerah 2,78-2,89%
  • Keseimbangan Primer (0,18)-(0,22)
  • Defisit (2,48)- (2,53)
  • Pembiayaan 2,48-2,53

(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Trump Mau Pangkas Anggaran Belanja Rp2.678 T, AS Gonjang-ganjing

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |