Aktivitas Pabrik China Merosot Tak Terduga, Terburuk Sejak 2022

3 days ago 17

Jakarta, CNBC Indonesia - Aktivitas manufaktur (PMI) China pada Mei menyusut, tercepatnya sejak September 2022. Hal ini terlihat dari survei terbaru Caixin/S&P Global, Selasa (3/6/2025).

Survei tersebut menyoroti dampak tarif AS yang mahal karena penurunan pesanan ekspor baru semakin cepat. Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin/S&P Global berada di angka 48,3, meleset dari estimasi median Reuters sebesar 50,6 dan turun tajam dari 50,4 pada bulan April.

Perlu diketahui, angka turun di bawah 50 merupakan tanda kontraksi. Fakta ini adalah yang pertama kalinya bagi China sejak September tahun lalu.

Sebelumnya, PMI resmi China sudah dirilis Sabtu. Aktivitas manufaktur China tercatat sedikit lebih tinggi yakni 49,5 di Mei, sejalan dengan ekspektasi Reuters.

"Ketidakpastian dalam lingkungan perdagangan eksternal telah meningkat, menambah hambatan ekonomi domestik," kata ekonom senior di Caixin Insight Group, Wang Zhe, dikutip CNBC International.

"Indikator ekonomi makro utama menunjukkan pelemahan yang nyata pada awal kuartal kedua," tambahnya.

Pada saat yang sama, penjualan luar negeri turun ke level terendah sejak Juli 2023. Ketenagakerjaan terus menurun, aktivitas pembelian melemah, dan waktu tunggu pemasok sedikit diperpanjang.

Di sisi harga, biaya input turun untuk bulan ketiga berturut-turut, didorong oleh harga energi dan bahan baku yang lebih rendah. Harga output juga turun, menandai penurunan bulanan keenam berturut-turut di tengah meningkatnya persaingan.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PMI Manufaktur RI Lanjut Kontraksi di Level 47,4 pada Mei 2025

Next Article Breaking News: Pertumbuhan China Terburuk di 2024, Rekor Terlemah

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |