Deretan Tradisi Idul Adha di Berbagai Negara, Ada Cuti Panjang

15 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Umat Muslim di seluruh dunia memperingati Idul Adha, hari besar yang mengingatkan pada kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang rela menyerahkan putranya, Ismail AS, demi menaati perintah Allah SWT. Sebelum pengorbanan terjadi, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba, yang kemudian menjadi dasar syariat kurban setiap Idul Adha.

Meski maknanya universal, tradisi perayaan Idul Adha memiliki warna tersendiri di tiap negara. Dari Indonesia hingga Nigeria, umat Muslim merayakan hari raya kurban dengan kekayaan budaya yang unik dan simbolik. Berikut sejumlah tradisi khas Idul Adha dari berbagai penjuru dunia

Di Indonesia, suasana Idul Adha terasa sejak pagi saat umat Muslim melaksanakan salat ied, lalu dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Di beberapa daerah, tradisi lokal menyempurnakan perayaan.

Seperti Apitan di Semarang , menjadi bentuk syukur dengan doa bersama dan arak-arakan hasil bumi serta hewan ternak. Masyarakat berebut hasil bumi sebagai simbol berkah yang dibagikan.

Lalu ada tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta mengarak tiga "gunungan" hasil tani dari Keraton menuju Masjid Gede Kauman. Tradisi ini tak hanya untuk Idul Adha, tetapi juga hadir di perayaan besar Islam lainnya.

Manten Sapi di Pasuruan menampilkan hewan kurban layaknya pengantin. Sapi dipakaikan bunga tujuh rupa, kain kafan, sajadah, dan serban sebagai bentuk penghormatan sebelum disembelih.

Mesir, Ziarah dan Fattah untuk Lebaran

Di Mesir, Idul Adha menjadi momen berkumpul keluarga dan menyantap hidangan khas seperti Fattah, nasi berbumbu daging dan cuka. Selain itu, masyarakat juga melakukan ziarah ke makam keluarga, menjadikan momen lebaran sebagai waktu mengenang orang tercinta.

Arab Saudi, Ibadah Haji dan Distribusi Kurban

Sebagai tanah suci umat Islam, Arab Saudi memiliki peran sentral dalam perayaan Idul Adha. Ibadah haji mencapai puncaknya, dan penyembelihan hewan kurban dilakukan dalam skala besar. Daging kurban dibagikan secara luas kepada keluarga, tetangga, dan mereka yang membutuhkan.

Turki, Kurban Bayrami yang Meriah

Di Turki, Idul Adha dikenal sebagai Kurban Bayrami. Masyarakat berbondong-bondong mengikuti salat berjamaah di masjid atau lapangan terbuka. Jalanan ramai dengan pasar hewan kurban dan kegiatan sosial komunitas, menghadirkan semangat gotong-royong khas Turki.

Maroko, Tanduk Henna dan Cuti Panjang

Maroko menjuluki Idul Adha sebagai lebaran agung, dengan libur nasional hingga tiga hari. Salah satu tradisi unik adalah mengoleskan henna ke tanduk hewan kurban, dipercaya membawa keberuntungan. Pemerintah membayarkan gaji lebih awal agar masyarakat bisa membeli kurban, sementara bank pun menyediakan pinjaman khusus untuk lebaran.

Turkmenistan, Ayunan Penghapus Dosa

Masyarakat Turkmenistan merayakan Idul Adha dengan cara yang tak biasa memasang ayunan besar di berbagai kota. Mereka percaya, menaiki ayunan saat Idul Adha dapat membersihkan dosa. Selain itu, konser dan acara budaya turut memeriahkan suasana.

Nigeria, Parade Kuda Berhias

Di Nigeria, khususnya wilayah utara yang mayoritas Muslim, Idul Adha dirayakan dengan parade Hawan Sallah dan Hawan Daushe. Kuda-kuda dihias warna-warni dan diarak dalam prosesi yang sudah berlangsung sejak zaman kerajaan, mencerminkan kekayaan tradisi Islam Afrika.

Dari sapi berdandan hingga ayunan penghapus dosa, perayaan Idul Adha mencerminkan keberagaman umat Islam yang merayakan nilai pengorbanan dan solidaritas dalam balutan budaya masing-masing. Meski bentuknya berbeda, maknanya tetap satu, menebar kasih dan berbagi berkah.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |