Jakarta, CNBC Indonesia - Beragam fenomena alam yang luar biasa akan mewarnai langit malam sepanjang Agustus tahun ini.
Tak terasa Juli akan segara berakhir, dunia kini siap menyambut bulan baru yakni Agustus pada Jumat pekan ini. Sejumlah fenomena langit luar biasa diperkirakan akan mewarnai Agustus tahun ini, mulai dari hujan meteor hingga black moon.
Jika Anda memiliki waktu, cobalah tengok pada tanggal-tanggal ini:
1 Agustus- Summer Triangle
Mulai awal bulan ini, cobalah perhatikan pola bintang yang dikenal sebagai Summer Triangle pada malam hari sekitar pukul 22.00. Di awal bulan, pola ini bisa terlihat di bagian tenggara langit, dan akan bergeser ke arah selatan seiring akhir Agustus.
Summer Triangle bukanlah rasi bintang resmi, melainkan pola yang terdiri dari tiga bintang terang dari tiga rasi bintang berbeda. Segitiga terbalik ini ditandai oleh:
- Vega (rasi Lyra) di sudut kanan atas
- Deneb (bintang paling terang di rasi Cygnus) di sudut kiri atas
- Altair (rasi Aquila) di titik bawah segitiga
Vega adalah bintang kelima paling terang di langit malam. Karena sumbu langit Bumi perlahan bergoyang (seperti gasing), dalam sekitar 12.000 tahun, arah kutub akan menunjuk ke Vega alih-alih Polaris dan menjadikannya bintang Utara baru!
Meskipun terlihat paling redup dari ketiganya dengan mata telanjang, Deneb sebenarnya jauh lebih jauh dan lebih terang secara intrinsik. Jaraknya diperkirakan 2.600 tahun cahaya, dibandingkan Vega (25 tahun cahaya) dan Altair (16,7 tahun cahaya).
Altair berwarna biru keputihan, seperti Vega dan Deneb. Ukurannya hampir dua kali Matahari, tapi ia berputar sangat cepat - satu rotasi setiap 8,9 jam (Matahari butuh sekitar 25 hari). Karena rotasi cepat ini, Altair tampak menggembung di ekuatornya, berbentuk seperti bola penyok - meskipun terlihat bulat sempurna dari Bumi.
9 Agustus - Bulan Purnama
Bulan akan berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari, sehingga seluruh permukaannya akan tampak sepenuhnya terang.
Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika sebagai Bulan Sturgeon (Ikan Sturgeon) karena ikan sturgeon besar di danau-danai besar dan danau besar lainnya lebih mudah ditangkap pada waktu ini dalam setahun. Bulan ini juga dikenal sebagai Bulan Jagung Hijau dan Bulan Gandum.
Foto: Bulan super, yang dikenal sebagai bulan biru dan "Bulan Sturgeon", terbit di sebelah Kuil Poseidon, di Tanjung Sounion, dekat Athena, Yunani, 19 Agustus 2024. (REUTERS/Louiza Vradi)
Bulan super, yang dikenal sebagai bulan biru dan "Bulan Sturgeon", terbit di sebelah Kuil Poseidon, di Tanjung Sounion, dekat Athena, Yunani, 19 Agustus 2024. (REUTERS/Louiza Vradi)
12 Agustus - Konjungsi Venus dan Jupiter
Pada tanggal ini, dua planet paling terang di langit yakni Venus dan Jupiter akan tampak sangat berdekatan, kurang dari satu derajat di langit malam. Sebagai gambaran, jarak 1° di langit kira-kira selebar jari kelingking yang diacungkan pada jarak tangan penuh.
Apa itu konjungsi?
Konjungsi adalah peristiwa ketika dua benda langit tampak sangat berdekatan di langit dari perspektif Bumi, meskipun sebenarnya mereka masih berjauhan di ruang angkasa.
12-13 Agustus - Hujan Meteor Perseid
Perseid adalah salah satu hujan meteor terbaik untuk diamati, menghasilkan hingga 60-100 meteor per jam pada puncaknya.
Hujan meteor ini berasal dari komet Swift-Tuttle, yang ditemukan pada tahun 1862. Perseid terkenal karena menghasilkan banyak meteor terang. Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun dari 17 Juli hingga 24 Agustus dan mencapai puncaknya tahun ini pada malam 12 Agustus dan pagi 13 Agustus.
Arahkan pandangan ke timur di mana titik pancarannya berada, tetapi pastikan untuk memindai seluruh langit. Waktu terbaik untuk mengamati adalah sekitar pukul 04.00 saat titik pancaran tinggi di langit.
Foto: REUTERS/Ognen Teofilovski
A girl lies in hammock as she looks at the milky way during the peak of Perseid meteor shower in Kozjak, Macedonia August 13, 2018. REUTERS/Ognen Teofilovski
Setiap tahun, saat Bumi melewati jejak debu dan bebatuan kecil yang ditinggalkan oleh komet 109P/Swift-Tuttle, fragmen-fragmen ini terbakar di atmosfer dan muncul sebagai kilatan cahaya atau yang disebut meteor.
Komet ini membutuhkan sekitar 133 tahun untuk mengelilingi Matahari, dan meskipun terakhir kali melewati Matahari pada tahun 1992, hujan meteor ini masih terjadi setiap tahun karena puing-puing yang tertinggal
Bulan cembung menua (waning gibbous) akan menyinari langit dan menghalangi sebagian besar meteor, kecuali yang paling terang. Namun, jika Anda sabar, Anda masih bisa menyaksikan beberapa meteor yang indah.
19 Agustus - Merkurius pada Elongasi Barat Terbesar
Planet Merkurius akan mencapai elongasi barat terbesar sebesar 18,6 derajat dari Matahari. Ini adalah waktu terbaik untuk melihat Merkurius karena ia akan berada di titik tertingginya di atas cakrawala pada langit pagi. Carilah planet ini rendah di langit timur tepat sebelum matahari terbit.
Apa itu elongasi terbesar?
Ini adalah saat terbaik untuk melihat planet dalam orbit bagian dalam (seperti Merkurius atau Venus) karena planet tersebut berada di posisi maksimal dari Matahari, sehingga lebih mudah diamati dari Bumi sebelum fajar.
Foto: Aura warna-warni bersinar di balik tumpukan jerami sementara bintang jatuh dari hujan meteor Perseid terbakar di langit Berlin, Jerman, Senin malam, 12 Agustus 2024. (AP/Georg Moritz)
Aura warna-warni bersinar di balik tumpukan jerami sementara bintang jatuh dari hujan meteor Perseid terbakar di langit Berlin, Jerman, Senin malam, 12 Agustus 2024. (Georg Moritz/dpa via AP)
21 Agustus- Bulan dan Merkurius Mendekat
Pada pagi hari 21 Agustus, Bulan dan Merkurius akan tampak berdekatan di langit timur sebelum matahari terbit.
Venus dan Jupiter juga masih terlihat di langit saat itu. Meskipun jaraknya tidak cukup dekat untuk dilihat dalam satu pandangan teleskop, ini tetap momen menarik untuk diamati dengan mata telanjang.
Pada pagi hari 21 Agustus, arahkan pandangan ke timur untuk melihat Bulan sabit tua yang sangat tipis, dengan Jupiter sedikit lebih tinggi dan di sebelah kanannya, serta Venus hampir berada tepat di antara keduanya. Karena Bulan sangat tipis, cobalah mengamati dari lokasi yang sangat gelap agar lebih mudah terlihat. Venus dan Jupiter seharusnya dapat terlihat dengan mata telanjang.
Foto: dok ESA
Merkurius melintasi Matahari tertangkap oleh instrumen Solar Orbiter
Venus sering disebut "bintang fajar" karena biasanya menjadi cahaya terakhir yang terlihat sebelum langit terang oleh Matahari. Kecerahannya disebabkan oleh jaraknya yang dekat ke Bumi dan atmosfer tebalnya yang memantulkan banyak cahaya matahari.
Jupiter juga sangat terang meskipun jauh, ukurannya yang besar membuatnya cukup cerah untuk terlihat dari Bumi. Dengan teropong atau teleskop, kamu bisa mencoba melihat bulan-bulan Galilea: pada pagi 21 Agustus, kamu bisa melihat Europa, Ganymede, dan Callisto sebagai titik-titik cahaya kecil di dekat planet tersebut.
Cobalah lihat sekitar pukul 05.00, cahaya Merkurius bisa terlihat di bawah Bulan. Tapi karena fajar mulai menyingsing, waktunya sangat sempit
23 Agustus - Bulan Baru
Bulan akan berada di sisi Bumi yang sama dengan Matahari dan tidak akan terlihat di langit malam. Ini adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati objek-objek redup seperti galaksi dan gugus bintang karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.
(mae/mae)