2 Pabrik Tembaga RI Beroperasi, Domestik Cuma Bisa Serap Segini

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akan memiliki dua fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga baru yang akan beroperasi penuh pada 2025 ini. Dua smelter tembaga ini yaitu milik PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara, anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Bila kedua smelter baru tersebut beroperasi, ditambah dengan smelter pertama PT Freeport Indonesia yang juga telah beroperasi, maka kapasitas produksi katoda tembaga di Indonesia diperkirakan mencapai 1,1 juta ton per tahun.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan, dengan total produksi katoda tembaga mencapai 1,1 juta ton per tahun, maka Indonesia diperkirakan akan menjadi produsen katoda tembaga terbesar kelima di dunia. Ini bisa menggeser posisi Rusia yang kini memproduksi 1 juta ton katoda tembaga per tahun.

Meski akan menjadi penghasil katoda tembaga terbesar dunia, namun sayangnya industri domestik belum bisa memanfaatkannya secara optimal. Industri domestik diperkirakan hanya akan menyerap 300.000 ton katoda tembaga per tahun. Akibatnya, 800.000 ton katoda tembaga yang dihasilkan dari smelter Indonesia akan dijual ke luar negeri.

Tony menyebut, ekspor tersebut akan dilakukan sambil menunggu peningkatan permintaan terhadap katoda tembaga di industri dalam negeri.

"Ya kalau di dalam negeri demand-nya belum tumbuh, nggak semuanya ekspor. Sekarang kan di dalam negeri ada pasar (katoda tembaga) 300.000 (ton), kira-kira 300.000 (ton) pasar katoda di dalam negeri. Ya kalau Indonesia produksi, maksudnya Freeport dan Amman produksi 1,1 (juta ton) ya 800.000 (ton)-nya diekspor," jelas Tony kepada wartawan di Jakarta, dikutip Kamis (12/6/2025).

Namun, dia menyebutkan terdapat beberapa industri di dalam negeri seperti industri kabel, copper foil yang membutuhkan pasokan katoda tembaga.

Perlu diketahui, smelter kedua PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial & Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, baru mulai beroperasi kembali pada minggu ketiga Mei 2025 lalu. Ini merupakan operasi perdana setelah smelter mengalami insiden kebakaran pada Oktober 2024 lalu dan perusahaan harus menghentikan operasi smelter guna memperbaiki seluruh peralatan dan fasilitasnya.

Tony menyebut, hingga akhir Juni 2025 diperkirakan smelter beroperasi mencapai 40% dan secara bertahap akan meningkat hingga akhirnya mencapai 100% kapasitas pada akhir tahun ini.

"Bulan ini mulai 40% kapasitas, bulan depan ke 50% Jadi bulan Juli mulai 40% kapasitas, bulan Agustus 50% kapasitas, bulan September 60% kapasitas, bulan Oktober 70% kapasitas, bulan November 80% kapasitas, bulan Desember 100% kapasitas. Jadi akan full kapasitas di Desember 2025," jelasnya.

Ketika operasional smelter telah mencapai 100% di Desember, maka pihaknya memperkirakan produksi katoda tembaga pada akhir tahun ini mulai mencapai 40.000 ton per bulannya.

Smelter kedua PTFI ini mulai dibangun pada 2019 dan resmi beroperasi dengan seremoni penyalaan mesin perdana pada 27 Juni 2024 lalu. Kemudian, produksi katoda tembaga perdana sempat diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pada 23 September 2024 lalu.

Namun sayangnya, pada Oktober 2024 terjadi insiden kebakaran pada fasilitas Common Gas Cleaning Plant smelter tembaga Freeport. Insiden ini menyebabkan kerusakan parah pada Wet Electro-Static Precipitator (WESP) serta beberapa ducting dan valves yang terintegrasi dengan sistem tersebut. Akibatnya, operasional smelter dihentikan dan kondisi ini dinyatakan kondisi kahar atau force majeur.

Total nilai investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar yang menempati lahan seluas 100 hektar itu mencapai Rp 58 triliun atau sekitar US$ 3,67 miliar.

Smelter ini merupakan smelter tembaga dengan desain single line terbesar di dunia. Smelter ini mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton per tahun dan memproduksi 600.000-700.000 ton katoda tembaga per tahun.

Bersama dengan smelter pertamanya yang dikelola PT Smelting Gresik, kedua smelter milik PT Freeport Indonesia ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Sempat Kebakaran, Smelter Freeport Mulai Uji Coba Lagi Mid Maret 2025

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |