Jakarta -
Wali Kota Semarang Agustina didampingi Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin memaparkan capaian Program 100 Hari Kerja Pemerintah Kota Semarang. Program prioritas Agustina-Iswar ini merupakan implementasi visi misi Kota Semarang yang berfokus pada upaya terwujudnya Semarang yang berkeadilan sosial, lestari, dan inklusif.
"Program 100 Hari ini bukan hanya sekedar target jangka pendek, tetapi merupakan langkah awal yang terukur untuk mewujudkan visi besar kita. Kami berkomitmen untuk menghadirkan perubahan positif yang dirasakan langsung oleh seluruh warga Kota Semarang," ujar Agustina dalam keterangannya, Senin (2/6/2025).
Dalam konferensi pers yang digelar di Ruang Lokakrida Gedung Balaikota, Agustina menyampaikan bahwa program ini menjadi fondasi penting dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang tahun 2025-2029. Fokus utama pada 2025 adalah peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan kesejahteraan sosial masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Februari hingga Mei 2025, program ini difokuskan pada lima pilar utama: Semarang Bersih, Pendidikan yang Berkeadilan, Infrastruktur yang Terawat dan Merata, Semarang Sehat, dan Semarang Inklusif.
Untuk mewujudkan Semarang Bersih, ada beberapa hal yang dilakukan pemerintah. Dengan tantangan 850 ton sampah masuk ke TPA Jatibarang setiap hari, Pemkot Semarang menerapkan strategi dari hulu ke hilir. Di tingkat hulu, telah digerakkan Gerakan Pilah Sampah yang diikuti 278.006 rumah tangga (48%), terbentuk 1.074 bank sampah, dan melibatkan 35.411 SDM. Hasilnya, sebanyak 221.299 ton sampah berhasil dikelola dan menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp570.233.661.
Untuk sisi hilir, dilakukan pengadaan 18 unit kontainer, 5 truk arm-roll, perbaikan 64 kontainer, pembangunan 3 TPS baru, dan renovasi 12 TPS. Inovasi lokal juga berkembang, dari Gerakan Semut Mlampah di Semarang Utara, Gumregah di Banyumanik, lomba konten sampah di Semarang Barat, hingga konversi sampah jadi BBM, paving block, dan akuarium dari galon bekas.
Selanjutnya, untuk mewujudkan pilar Pendidikan yang Berkeadilan, program beasiswa diberikan kepada 2.649 siswa SD/MI, 1.129 siswa SMP/MTs, 468 siswa SMA/SMK/MA, dan 12 mahasiswa kurang mampu berprestasi. Permasalahan ijazah tertahan diselesaikan dengan penyerahan 374 ijazah dari 36 sekolah.
Akses dan transparansi penerimaan siswa baru pun diperkuat lewat peluncuran platform SPMB publik. Selain itu, pemerintah juga memberi bantuan transportasi lewat 3.822 kartu Bus Gratis untuk siswa dan 5.087 kartu untuk mahasiswa ber-KTP Semarang. PBB untuk 35 sekolah swasta juga diberikan keringanan. Sebagai wujud dukungan holistik, pemerintah turut menyiapkan lahan 6,5 hektare di Rowosari untuk mendukung program Sekolah Rakyat.
Adapun capaian dalam sektor infrastruktur mencakup pemeliharaan jalan kota sepanjang 25,8 km, 56 saluran kota dan sungai, perawatan median, pedestrian, hingga penanganan jembatan Srondol-Sekaran. Di kawasan permukiman, terdapat 1.245 lampu PJU baru atau diperbaiki, 111 ruas jalan lingkungan ditangani, serta pembangunan sanitasi, 60 rumah tidak layak huni direhab, 1 rumah baru dibangun untuk MBR, serta perawatan RTH dan TPU.
Fokus keempat adalah kesehatan. Kuota Universal Health Coverage (UHC) bertambah 30.864 peserta hingga Mei 2025, dengan target 250.000 peserta pada akhir tahun. Sebanyak 7.217 pekerja rentan juga terlindungi melalui BPJS Ketenagakerjaan lewat program Pijar Semar.
Terakhir, untuk mewujudkan kota inklusif, Rumah Inspirasi disiapkan di 5 kecamatan, didukung oleh pendataan penyandang disabilitas dan pembentukan fasilitator untuk 9 layanan dasar. Dukungan sistem diberikan berupa pembebasan biaya 523 ruang publik di 16 kecamatan dan rumah susun, serta fasilitasi penggunaan aset kota untuk kegiatan masyarakat non-komersial.
Agustina menegaskan bahwa capaian-capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang yang disertai partisipasi aktif masyarakat.
"Kami akan terus memantau dan mengevaluasi program-program ini agar memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh warga Semarang. Ini baru permulaan, dan kami optimis dapat mewujudkan Semarang yang semakin hebat," tuturnya.
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini