Warga RI Ogah Punya Anak Banyak, Ini Ternyata Penyebabnya!

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) mengungkapkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang ingin memiliki anak lebih banyak. Tekanan ekonomi menjadi salah satu penghalang.

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kemendukbangga/BKKBN Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyampaikan berdasarkan hasil survei yang diluncurkan bersama United Nations Population Fund mengenai Situasi Kependudukan Dunia (2025), terlihat adanya kesenjangan keinginan dan kenyataan dalam hal memiliki anak.

"Memang dari hasil survei itu terlihat ada keinginan orang pengen punya anak lebih nah kenapa ga tercapai keinginan tersebut? karena ada tekanan ekonomi," ujar Bonivasius dalam acara Peluncuran Desain Besar Pembangunan Kependudukan 2025-2045, Jumat (11/7/2025).

Secara nasional, Bonivasius menjelaskan angka Total Fertility Rate (TFR) Indonesia berada di tingkat 2,1. Kendati demikian, di kota-kota besar angka ini mulai turun di bawah 2, menandakan kecenderungan kurangnya kelahiran.

"Kota-kota besar terjadi angka TFR di bawah 2. berarti sesuai emang karena ada tekanan ekonomi. Tapi untuk daerah-daerah lainnya masih ada TFR yang 2,5-2,6 yang masih tinggi masih padat penduduk yang anaknya lebih dari 3 sampai 5," ungkapnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh United Nations Population Fund mengenai Situasi Kependudukan Dunia (2025) di Indonesia,17%responden percaya bahwa mereka akan memiliki lebih sedikit anak daripada yang mereka inginkan, sementara 6% percaya bahwa mereka akan memiliki lebih banyak.

Adapun 3 alasan teratas yang disebutkan adalah keterbatasan finansial (39%), keterbatasan perumahan (22%), dan ketidakamanan pekerjaan/pengangguran (20%).


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article CSIS: Ekonomi RI 4,87%, Siap-Siap Next Kuartal Lebih Mengkhawatirkan!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |