Wall Street Kebakaran, Laba Nvidia Terbang Meski Dihadang China

1 day ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street tumbang pada perdagangan Rabu  (28/5/2025) atau Kamis dini hari waktu Indonesia (29/5/2025).

Indeks S&P 500 turun 0,56% ke level 5.888,55 sementara indeks Nasdaq Composite melemah 0,51% menjadi 19.100,94. Indeks Dow Jones Industrial Average melandai 244,95 poin atau 0,58% ke posisi 42.098,70.

Investor sangat memperhatikan dampak pembatasan ekspor ke China terhadap Nvidia sebagai produsen chip AI meskipun permintaan terhadap GPU-nya tetap tinggi. Saham Nvidia ditutup sedikit lebih rendah menjelang laporan tersebut.

"Penggerak utama ekonomi yang menjaga agar tidak terjadi resesi dan menjaga laba perusahaan tetap positif adalah konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis. Nvidia adalah indikator penting: Apakah bisnis mempercepat investasinya?"," ujar Tom Hainlin, ahli strategi investasi senior di U.S. Bank, kepada CNBC International


Investor juga mencermati risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Mei. Risalah ini semakin menegaskan kehati-hatian sikap The Fed dalam menyikapi dampak perang dagang.

The Fed mendukung pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati di tengah ketidakpastian ekonomi, dan mengingatkan tentang kemungkinan menghadapi "pertukaran kebijakan yang sulit" jika inflasi naik.

Investor juga memantau kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah, dengan yield Treasury 30 tahun sempat menembus level 5% dalam sesi perdagangan Rabu.

Kenaikan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli, yang awalnya ia katakan pada Jumat lalu bahwa "tidak mencari kesepakatan." Keputusan ini memberikan harapan kepada investor bahwa ketegangan tarif dapat mulai mereda.

Kinerja Nvidia

Produsen chip Nvidia merilis laporan keuangan setelah penutupan pasar Rabu. Sahamnya naik lebih dari 5% setelah pendapatan kuartal pertama melonjak 69% dibandingkan tahun lalu, melampaui ekspektasi analis.

Hasil Nvidia kini menjadi salah satu momen yang paling dinantikan di Wall Street karena trader mencari petunjuk tentang kemajuan revolusi kecerdasan buatan (AI). Perdagangan opsi menunjukkan investor mempersiapkan pergerakan besar pada saham Nvidia pasca laporan, seperti yang sering terjadi pada kuartal-kuartal sebelumnya.

"Masuk akal jika pasar melihat laporan Nvidia sebagai simbol industri teknologi secara keseluruhan," ujar Jason Pride, Kepala Strategi Investasi dan Riset di Glenmede.

Futures Nasdaq naik 0,7% setelah jam perdagangan reguler usai laporan tersebut.

Nvidia melaporkan laba bersih kuartal I-2025 sebesar US$18,77 miliar, meningkat 26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan mengalahkan ekspektasi analis sebesar $19,89 miliar.

Pendapatan kuartal pertama mencapai US$44,1 miliar, naik 69% dari tahun sebelumnya, dengan kontribusi signifikan dari segmen data center yang meraih $39,1 miliar, meningkat 73% dibandingkan tahun lalu.

Namun, Nvidia menghadapi tantangan akibat pembatasan ekspor chip H20 ke China, yang menyebabkan kerugian pendapatan sebesar US$2,5 miliar dan biaya tambahan sebesar $4,5 miliar terkait kelebihan inventaris.

Meskipun demikian, permintaan global untuk infrastruktur AI tetap kuat, dan Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal kedua sebesar US$45 miliar, meskipun dengan dampak negatif dari pembatasan ekspor tersebut.

(mae/mae)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |