Utang Makin Bengkak, Moody's Turunkan Rating Kredit AS

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga pemeringkat utang, Moody's Investors Service resmi menurunkan peringkat kredit pemerintah Amerika Serikat dari AAA menjadi AA1 pada Jumat (17/5/2025) waktu AS.

Penurunan ini menandai berakhirnya status "triple-A" dari Moody's, yang sebelumnya masih bertahan dibanding dua lembaga lainnya, Standard & Poor's dan Fitch Ratings.

Moody's menilai lonjakan beban utang dan meningkatnya biaya bunga sebagai penyebab utama koreksi peringkat.

"Penurunan satu tingkat ini mencerminkan tren jangka panjang peningkatan rasio utang dan pembayaran bunga ke level yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara dengan profil kredit serupa," tulis Moody's dalam pernyataan resminya.

Dalam proyeksinya, Moody's memperkirakan bahwa rasio defisit anggaran terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan meningkat dari 6,4% pada 2024 menjadi hampir 9% pada 2035.

Kenaikan ini terutama dipicu oleh melonjaknya pembayaran bunga atas utang, belanja jaminan sosial yang terus naik, serta proyeksi pendapatan negara yang relatif stagnan. Di sisi lain, rasio utang pemerintah terhadap PDB juga diproyeksikan meningkat tajam, dari 98% pada tahun ini menjadi sekitar 134% pada 2035.

Defisit Amerika SerikatFoto: Bipartisan Policy
Defisit Amerika Serikat

*Sumber: Grafis Defisit AS- Bipartisan Policy

Moody's juga mencatat bahwa jika kebijakan pemotongan pajak dari Tax Cuts and Jobs Act 2017 diperpanjang, skenario yang mereka anggap paling mungkin maka defisit primer (tidak termasuk bunga) bisa bertambah US$ 4 triliun dalam satu dekade ke depan.

Moody's menilai tidak ada sinyal kuat dari Kongres maupun Pemerintah AS untuk mengubah arah fiskal ini secara signifikan dalam waktu dekat.

Pasar keuangan global langsung merespons penurunan ini. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik 3 basis poin menjadi 4,48% dalam perdagangan after-hours. ishares 20+ Year Treasury Bond ETF, indikator harga obligasi jangka panjang, turun hampir 1%. ETF SPDR S&P 500, juga terkoreksi 0,4%.

Penurunan Ini Lengkapkan Trio Pemeringkat Global

Dengan langkah Moody's, maka seluruh lembaga pemeringkat utama global kini telah menurunkan rating utang jangka panjang AS dari posisi tertinggi.

Sebelumnya, S&P menurunkan rating AS ke AA+ pada Agustus 2011, disusul oleh Fitch yang melakukan hal serupa pada Agustus 2023. Moody's selama ini menjadi satu-satunya yang masih mempertahankan rating triple A, sebelum akhirnya ikut menyesuaikan.

Investor dan analis menilai bahwa pemangkasan peringkat ini bukan hanya bersifat simbolik. "Permintaan asing terhadap obligasi AS terus menurun, sementara volume utang yang harus dibiayai ulang makin besar," ujar Peter Boockvar, CIO Bleakley Financial Group pada CNBC International. Ia menilai langkah Moody's memperkuat persepsi bahwa utang AS kini lebih berisiko dibanding satu dekade lalu.

Kebijakan tarif tinggi yang kembali digalakkan oleh mantan Presiden Donald Trump di awal April juga dinilai memperburuk sentimen. Imbasnya terlihat dari pelemahan dolar dan menguatnya harga emas, seiring investor global mencari alternatif lindung nilai (safe haven) selain dolar AS dan Treasury.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(emb/emb)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |