Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terpantau terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Presiden AS, Donald Trump memberi lebih banyak waktu untuk kesepakatan UE.
Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (26/5/2025) dibuka pada posisi Rp16.170/US$ atau menguat 0,28%.
Sementara indeks dolar AS (DXY) mengalami turun 0,27% ke angka 98,84 pada pukul 08:57 WIB. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan penutupan perdagangan kemarin (23/5/2025) yang berada pada posisi 99,11.
DXY terkoreksi usai Trump menetapkan batas waktu 9 Juli untuk kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa, dan mencabut ancamannya mengenai tarif 50% mulai 1 Juni.
Trump mengumumkan keputusan tersebut kepada wartawan pada hari Minggu setelah menelepon Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang meminta lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan. Tanggal 9 Juli adalah akhir dari jeda 90 hari atas pungutan "Hari Pembebasan" Trump terhadap UE dan sebagian besar mitra dagang lainnya.
De-eskalasi yang terjadi hanya dua hari setelah Trump mengeluarkan ancaman tersebut merupakan pengingat nyata betapa cepat dan tiba-tiba kebijakan perdagangan AS dapat berubah, bahkan saat hal itu mendorong investor bahwa kesepakatan dapat dicapai dan meredakan kekhawatiran tentang kemerosotan global.
Hal ini akhirnya membuat mata uang Garuda mengalami apresiasi yang sangat signifikan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rupiah Menguat, Dolar AS Jatuh ke Level Rp 16.200-an
Next Article Breaking! Rupiah Ambruk 1%, Dolar Tembus Rp16.260