Jakarta -
Tradisi penggantian kiswah Ka'bah dilakukan setiap 1 Muharam dalam kalender Hijriah yang bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam. Namun, tahukah kamu, bagaimana sejarah dan makna di balik ritual sakral ini?
Kiswah atau kain penutup Ka'bah memiliki nilai spiritual tinggi bagi umat Islam di seluruh dunia. Penggantiannya tidak hanya sebagai bentuk simbolik, tapi juga mencerminkan penghormatan terhadap rumah suci umat Islam.
Apa Itu Kiswah Ka'bah?
Kiswah adalah kain penutup yang digunakan untuk menyelubungi bangunan Ka'bah. Secara bahasa, istilah kiswah berasal dari kata Arab كِسْوَةٌ (kiswah) yang berarti pakaian atau penutup. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kiswah diartikan sebagai "pakaian", yang berasal dari akar kata Arab كَسَا (kasā) yang berarti memakaikan atau menutupkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kiswah Ka'bah terbuat dari kain berkualitas tinggi yang dihiasi bordir ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan benang emas dan perak. Setiap tahunnya, kiswah yang lama diganti dengan yang baru dalam prosesi sakral pada 1 Muharam.
Sejarah Penggantian Kiswah Ka'bah
Tradisi penggantian kiswah sejatinya sudah berlangsung sejak masa sebelum Islam. Pada masa Rasulullah SAW, beliau pun mengganti kiswah dengan kain Yaman. Seiring waktu, khalifah dan raja-raja Islam meneruskan tradisi ini, termasuk pada era Kesultanan Utsmaniyah hingga kini di bawah Kerajaan Arab Saudi.
Dikutip dari laman resmi General Presidency for the Affairs of the Two Holy Mosques (gph.gov.sa), awalnya kiswah dikirim dari Mesir. Namun sejak 1927, Arab Saudi mulai memproduksi kiswah sendiri, dan sejak 1962 pembuatan kiswah dilakukan secara khusus oleh Kompleks Raja Abdul Aziz di Makkah.
Prosesi Sakral Tradisi Tiap 1 Muharam
Penggantian kiswah dilakukan secara resmi setiap 1 Muharam, atau awal tahun baru Islam. Prosesi ini dimulai usai salat Subuh dengan menggulung kain lama, lalu memasang kain baru secara bertahap di setiap sisi Ka'bah.
Melansir keterangan dari Saudi Press Agency (spa.gov.sa), kiswah baru terdiri dari empat sisi dan tirai pintu Ka'bah (Al-Kiswa). Proses penggantian ini dipimpin oleh tim teknisi ahli dari Kompleks Pembuatan Kiswah dan diawasi langsung oleh Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci.
Tradisi penggantian kiswah Ka'bah bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi bentuk penghormatan dan penyucian terhadap Ka'bah. Momentum ini sekaligus menjadi pengingat akan pergantian tahun baru Islam dan semangat pembaruan spiritual bagi umat Muslim di seluruh dunia.
(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini