Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk resmi menandatangani akta jual beli dan pengambilalihan saham PT Bank Victoria Syariah, Kamis (5/6/2025).
Hadir dalam penandatanganan tersebut Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) Achmad Friscantono, dan Presiden Direktur PT Victoria Investama Tbk (VICO) Aldo Tjahaja.
Sebagai informasi, Bank Victoria Syariah sebelumnya dimiliki oleh Bank Victoria International, Victoria Investama, dan Balai Harta Peninggalan Jakarta.
Adapun sebelumnya Nixon mengatakan bahwa akuisisi Bank Victoria Syariah akan bernilai hingga Rp 1,6 triliun. "Nilainya kurang lebih Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,6 triliun," ujar Nixon.
Harga tersebut sudah termasuk dengan Surat Berharga Negara (SBN) dan loan equity milik BVS. Setelah akusisi, BTN akan langsung mentransformasikan BVS menjadi bank penyalur KPR syariah.
"Pasti, langsung ke KPR syariah. Ikut gaya BTN," kata Nixon.
Adapun setelah proses transaksi selesai, BVS akan disuntik unit usaha syariah milik BTN. Nixon menargetkan BTN Syariah mulai beroperasi setelah Oktober 2025.
"Setelah kita bayar [Victoria Syariah], kemudian dikosongkan [kredit dan DPK] sesuai perjanjian. Lalu, Oktober baru kita turunkan BTN Syariah ke sana," Kata Nixon.
Melalui akuisisi tersebut, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp1,06 triliun.
BTN melakukan pembelian BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Q1-2025 Positif, Dirut BTN Optimistis Bisnis Lanjut Nge-Gas!
Next Article Bank BTN Mau Akuisisi Bank Victoria Syariah, Ini Jadwal & Nilainya
