Tambak Garam Raksasa Siap-Siap Dibangun, Begini Jadwal-Target KKP

1 day ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membangun Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP A Koswara mengatakan KKP telah menyiapkan lahan sebesar 10.000 hektare yang terdiri dari sepuluh zona. Adapun untuk zona 1 ditargetkan rampung pada akhir 2025.

"Untuk di Rote Ndao, ada penetapan kurang lebih 10.000 hektare yang akan dilakukan oleh KKP, di mana tahap satu diupayakan selesai di 2025, rencana akan ada 10 zona," kata Koswara dalam paparannya di acara KKP Inisiasi Kemandirian Garam Nasional Melalui K-SIGN Rote Ndao di Gedung KKP, Rabu (11/6/2025).

Adapun menurutnya, pembangunan K-SIGN di Rote Ndao ini dilakukan untuk mengejar swasembada garam di 2027.

Selain itu, zona 1 diharapkan selesai pada 2025 untuk mengurangi selisih (gap) antara kebutuhan dan ketersediaan, di mana proyeksi kebutuhan di 2025 mencapai 4,9 juta ton.

"Zona 1 harapannya dapat selesai di 2025 untuk memenuhi kebutuhan garam yang selama ini terjadi gap antara kebutuhan dengan ketersediaan," ujar Koswara

Sementara itu, pasokannya yang tersedia dari industri dalam negeri masih sekitar 2 juta ton.

"Jadi masih kurang cukup banyak untuk memenuhi kebutuhan di 2025 ini. Nah di situlah peran nanti kawasan sentra industri garam memenuhi kebutuhan ini," tambah Koswara.

Menurutnya, saat ini banyak petambak dapat memproduksi garam eksisting dan pihaknya akan meningkatkan kualitas standar garam tersebut.

"Walaupun belum semuanya terpenuhi, tapi dengan membuat garam eksisting yang dilakukan oleh para petambak ini, kita tingkatkan kualitas dan standar produknya, maka bisa dipakai untuk garam industri," ujarnya.

Sebagai informasi, pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 17 Tahun 2025 untuk mendorong percepatan program pembangunan pergaraman nasional dan mencapai swasembada garam pada tahun 2027.

Salah satu langkah percepatan adalah dengan menetapkan larangan impor garam secara bertahap untuk beberapa sektor industri.

Sebelumnya, Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono menerangkan strategi yang dipakai untuk meningkatkan volume dan kualitas produk garam lokal.

KKP akan menjalankan program intensifikasi dan ekstensifikasi pergaraman di sejumlah wilayah di Indonesia, serta bersinergi dengan perusahaan pergaraman, serta pemerintah daerah.

Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono melakukan peninjauan sekaligus melihat langsung penandatanganan perjanjian kerjasama pembangunan modeling lahan garam, antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Bupati Rote Ndao di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Setop Impor Demi Swasembada Garam, Petani Bisa Ikut Sejahtera?

Next Article Menteri Trenggono Temukan Ladang Garam Baru, Lokasinya di Sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |