Soal Kebijakan Tarif Trump 19%, Ini Kata Bos Indofood (INDF)

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan kesepakatan dagang dengan Indonesia dan menetapkan tarif 19% untuk seluruh produk ekspor Indonesia ke pasar AS. Mengutip sosial media Truth, Trump menyebut bahwa Indonesia telah berkomitmen untuk membeli produk pertanian senilai US$4,5 miliar.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Fransiscus Welirang selaku salah satu pengimpor gandum merespon, perseroan dalam memperoleh gandum melalui pasar yang kompetitif secara komersial. Artinya, tidak hanya terpaku pada satu negara saja.

"Indofood tidak pernah memborong Gandum, dari dulu semua pembelian basisnya bebas kompetitif secara komersial. Dan industri di Indonesia juga tidak pernah menggantungkan diri hanya membeli dari 1 negara," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/7).

Ia mengungkapkan, selama ini Indonesia sudah membeli gandum dr 20 negara di dunia di antaranya, Australia, Canada, Amerika, Brasil, Argentina, Ukraine, Eropa Eropa Timur, India, China, Pakistan, dan negara lainnya yang secara kualitas dan harganya kompetitif.

Menurutnya, kebijakan tarif AS terkait produk gandum tidak ada persoalan dengan Amerika. Kebijakan tarif lebih berpengaruh pada industri ekspor Indonesia, seperti alas kaki, tekstil, dan komponen elektronik.

Dirinya yang menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pabrikan Terigu Indonesia mengatakan, pembelian gandum secara bebas merupakan hak masing-masing pabrikan anggota yang berhubungan langsung dengan perusahaan dagang Amerika.

"Hal ini telah berjalan sejak dulu, Indonesia telah menggunakan Gandum dari Amerika sejak tahun 1969, dan sampai saat ini Industri Terigu di Indonesia masih tetap menggunakan Gandum dr Amerika," sebutnya.

Seperti diketahui, Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) telah melakukan kerja sama melalui Nota Kesepahaman (MOU) dengan U.S. Wheat Associates (USW) pada tanggal 7 Juli 2025. Dalam perjanjian tersebut, APTINDO berkomitmen untuk melipatgandakan pembelian tahunan gandum AS menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang) setiap tahun selama lima tahun ke depan.

"Dengan meningkatkan pembelian gandum AS, para penggiling Indonesia tidak hanya mengamankan komoditas pertanian yang penting dan berkualitas tinggi untuk pasar kami yang terus berkembang, tetapi juga secara aktif berkontribusi pada tujuan bersama, yaitu hubungan perdagangan yang lebih seimbang antara kedua negara," ujar Franciscus.

Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar di dunia, namun pasarnya sangat kompetitif. Konsumsi gandum Indonesia untuk keperluan makanan telah meningkat sebesar 22 persen selama satu dekade terakhir. Pertumbuhan permintaan yang cepat untuk makanan berbahan gandum diperkirakan akan terus berlanjut, termasuk produk-produk berkualitas lebih tinggi yang lebih menyukai tepung dari kelas gandum AS.

Indonesia telah mengimpor rata-rata 500.000 metrik ton (18,4 juta gantang) dari Amerika Serikat selama lima tahun pemasaran terakhir, termasuk pengiriman melebihi 792.000 metrik ton (29,1 juta gantang) pada tahun pemasaran 2024/25 yang berakhir pada tanggal 31 Mei.

Berdasarkan perjanjian baru tersebut, APTINDO setuju untuk membeli minimal 800.000 metrik ton (29,4 juta gantang) gandum giling asal Amerika Serikat pada tahun 2025 dan kemudian meningkatkan 25 persen tambahan menjadi 1 juta metrik ton (36,7 juta gantang), atau setara dengan $250 juta, setiap tahunnya hingga tahun 2030.

Penandatanganan ini menyusul pengumuman protokol impor khusus untuk produk asal AS yang menyesuaikan peraturan sanitasi dan fitosanitasi (SPS) yang terkait dengan persyaratan fumigasi dan keterlacakan. Hambatan fitosanitari ini diselesaikan pada pertengahan Juni 2025 setelah 18 bulan koordinasi dan pertukaran informasi antara USDA dan Badan Karantina Indonesia.

Upaya untuk menunjukkan keamanan dan kualitas gandum AS ini membantu melindungi penjualan ke pabrik-pabrik penggilingan di Indonesia, karena harganya menjadi lebih kompetitif.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bambang Brodjonegoro Lepas 4 Kursi Komisaris: Astra-Indofood

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |