Jakarta -
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memastikan pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin kemarin tidak membahas seputar reshuffle atau perombakan kabinet. Ia mengatakan pertemuan itu membicarakan seputar isu kesehatan nasional.
"Dalam pertemuan Presiden dengan Menkes pada Selasa kemarin sih, kita hanya membicarakan sejumlah isu kesehatan nasional," kata Teddy kepada wartawan, Rabu (4/6/2024).
Salah satunya, kata Teddy, terkait penambahan jumlah dokter, baik dokter umum maupun dokter spesialis. Prabowo dan Menkes juga membahas kesejahteraan dokter.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengisi kebutuhan tenaga medis di seluruh Tanah Air. Juga, terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan dokter," ujarnya.
Ia memastikan tidak ada pembahasan reshuffle, termasuk isu posisi Budi Gunadi yang akan diganti dari jabatan Menkes.
Terkait sempat ramainya pernyataan Budi Gunadi terkait ukuran celana, Teddy pun mengatakan tak ada pembahasan itu. Namun, Teddy mengaku sudah mengingatkan Budi Gunadi sebelumnya.
"Dari yang saya catat, kemarin itu hanya membahas isu kesehatan nasional saja sih," ujarnya.
"Terkait pernyataan Pak Menkes yang ramai dibahas di media sosial, saya sudah membicarakan langsung dengan Pak Menkes sebelumnya," lanjut Teddy.
Prabowo memanggil Budi Gunadi ke Istana, Jakarta, pada Selasa (3/6). Budi mengaku dirinya dengan Prabowo membahas sejumlah hal, salah satunya terkait COVID.
"Mengenai COVID, beliau (presiden) tanya seperti apa, covid itu memang terjadi kenaikan," kata Budi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/6).
Budi mengatakan varian kasus COVID saat ini relatif tidak mematikan. Ia meminta masyarakat tidak khawatir dan panik.
"Tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi jangan terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik," ujarnya.
Pembahasan lain mengenai program quick win pembangunan 66 rumah sakit yang dipercepat dari 5 tahun menjadi 2 tahun. Budi mengatakan tahun ini akan diselesaikan 32 rumah sakit, sedangkan tahun depan 34 rumah sakit. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas 66 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang akan di-upgrade menjadi rumah sakit tipe C.
(eva/ygs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini