Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha ternama, Sandiaga Uno mengatakan bahwa di tengah krisis penting bagi pengusaha untuk tidak hanya bertahan, tapi juga mencari alternatif pendanaan yang lebih besar dan berkelanjutan.
IPO sendiri menjadi salah satu jalur efektif untuk mengamankan modal segar dan memperluas ekspansi bisnis bagi pengusaha.Namun Sandi mengingatkan, pengusaha harus lebih bijak dalam menggunakan dana IPO. Sandi menyebut setidaknya pengusaha harus mementingkan 3T, yakni tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu.
"Pertama dalah tepat sasaran atau disesuaikan dengan strategi dan modal bisnis. Kedua adalah tepat manfaat. Sedangkan ketiga adalah tepat waktu," ungkap Sandi dalam IPO Bootcamp 2025: How to Create 10X Valuation & Go Public di Jakarta, Sabtu (31/5/2025).
Selain 3T sandi juga mengingatkan pengusaha soal ESG. Menurutnya hal ini menjadi penting karena 80% investor institusi kini menjadikan keberlanjutan menjadi indikator utama. Oleh karena itu, Sandi mengingatkan soal transparansi, tata kelola, dan dampak sosial juga tidak dilupakan sekarang ini.
Sebelumnya, Ishak Chandra CO-Founder and Group CEO Triniti Land mengatakan kelebihan perusahaan publik adalah memiliki akses permodalan lebih luas. Di mana pendanaan kerap menjadi salah satu kendala bagi perusahaan swasta yang hanya bisa memperoleh pendanaan dari pinjaman bank, investor, atau private equity.
"Akses permodalan lebih luas bisa dari pasar saham, rights issue, obligasi publik dan lainnya," kata dia.
Kelebihan kedua adalah likuiditas tinggi karena saham bisa diperjualbelikan dengan mudah dan valuasi transparan. Terakhir reputasi perusahaan semakin baik.
"Reputasi merek naik dan kredibilitas meningkat di mata publik partner dan bank," tegas Ishak.
Sementara itu beberapa kekurangan perusahaan publik adalah wajib memberikan transparansi dengan menerbitkan laporan keuangan. Selain itu mendapatkan tekanan dari pasar dan investor.
"(Perusahaan) fokus jangka pendek harus deliver earnings," kata dia.
Perusahaan publik juga membutuhkan biaya tinggi karena perlu melakukan audit, legal, advisor, dan investor relations. Terakhir perusahaan akan kehilangan kontrol.
"Kehilangan kontrol jika saham tersebar luas atau hostile takeover," pungkas dia.
Untuk diketahui, IPO Bootcamp 2025: How to Create 10X Valuation & Go Public digelar oleh Asian Tiger School. Acara ini berlangsung pada 30 Mei sampai 2 Juni 2025 di Jakarta. Beberapa mentor utama yang hadir dalam gelaran ini, yakni Sandiaga Uno (Founder Saratoga Investama Sedaya), Ishak Chandra (Co-founder and Group CEO Triniti Land), Mardigu Wowiek (Entrepreneur dan Komisaris Utama Bank BJB), serta tim legal dari Assegaf Hamzah and Partners.
IPO Bootcamp 2025 ditujukan untuk membekali pelaku usaha, mulai dari UMKM hingga korporasi mapan. Peserta dibekali pengetahuan strategi membangun Good Corporate Governance, meningkatkan valuasi perusahaan hingga 10 kali lipat, serta memahami jalur legal, keuangan, dan strategis menuju pasar modal.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini: