Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) mendukung penuh penambahan kapasitas listrik dari panas bumi sebesar 5,2 giga watt pada 2034.
Direktur Keuangan PGE, Yurizki Rio menjelaskan pihaknya akan mendukung target tersebut untuk lima hingga sepuluh tahun ke depan. Dengan demikian, diharapkannya penambahan kapasitas tersebut bisa ikut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi ke depan.
"Yang ujung-ujungnya bisa berkontribusi terhadap GDP 8%. Dan komitmen ini sudah terbukti dari pencapaian kami kemarin sudah dilakukan groundbreaking untuk proyek eksplorasi kami di gunung tiga dan juga telah beroperasi dari lumut balai sebesar 55 MW," kata dia dalam Economic Update Energy Edition, Selasa (8/7/2025).
Yurizki pun optimis target itu bisa dicapai dengan kolaborasi antara pemerintah, PLN, pelaku usaha, asosiasi, hingga masyarakat.
"Supaya kita bisa berkomitmen secara kolektif membangun transisi energi yang berkelanjutan dan mencapai ketahanan energi," tegas dia.
Diketahui dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas panas bumi sebesar 5,2 GW untuk 10 tahun ke depan. Sedangkan target jangka menengah untuk RUPTL Ini adalah 1,5 GW dalam 5 tahun.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Eniya Listiani Dewi berharap dalam 5 tahun ini bisa tercapai lebih dari 1,5 Giga Watt. "Nah, dengan demikian, maka kalau 1,5 Giga Watt bisa tercapai, kita sudah 2,7 Giga Watt, angkanya saya gak apal tuh, yang US kan 3,6 Giga Watt. Nah, jadi kita sudah kejar-kejaran sama US untuk bisa mengimplementasikan Panas Bumi lebih cepat lagi," ujarnya.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Upaya Nyata PGE Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8%