Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia disebut akan menjadi pusat komputasi mutakhir berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan teknologi kuantum di Asia melalui investasi Quantum AI Data Center pertama di Asia. Proyek tahap awal yang difasilitasi Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini akan menyerap investasi sebesar US$400 juta atau setara dengan Rp6 triliun.
Rencana investasi tersebut terungkap dalam penandatanganan kerja sama strategis antara Worldvuer iByond Limited, perusahaan teknologi berbasis Silicon Valley, dengan Tunas Prima Industrial Estate yang dilakukan, di Jakarta (9/7). Penandatanganan kerja sama disaksikan oleh Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu, serta dihadiri oleh Her Highness Princess Anne Shek, Chairman of Advisory Board for Asia, Worldvuer iByond Limited.
"Hal ini sejalan dengan direktif Presiden Prabowo yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8% menuju Indonesia Emas 2045. Ekonomi digital, khususnya pusat data, adalah pilar utama untuk mencapainya. Indonesia memiliki potensi luar biasa di sektor ini, dan kami siap menjadi mitra utama dalam membangun masa depan digital Asia," ujar Todotua, dikutip Senin (14/7/2025).
Data center ini akan dibangun di kawasan Tunas Prima, kawasan industri hijau di Batam, Kepulauan Riau, yang telah menerapkan infrastruktur berbasis energi terbarukan seperti solar panel dan fasilitas pengolahan air mandiri. Kawasan ini sebelumnya juga telah menarik investasi dari produsen global, seperti Apple iPhone dan AirTags.
Worldvuer iByond Limited merupakan pengembang Vovea iByond Operating System, sistem yang menggabungkan berbagai jenis teknologi komputasi canggih, termasuk komputasi kuantum, kecerdasan buatan, dan big data analytics, untuk menghasilkan kecepatan dan kapasitas pemrosesan yang jauh melampaui pusat data konvensional. Indonesia akan menjadi basis pertama teknologi ini di Asia setelah sebelumnya dikembangkan di Silicon Valley dan Timur Tengah.
Selain membangun pusat data, Worldvuer iByond Limited juga menjajaki potensi kerja sama di sektor energi melalui pendekatan serupa dengan kolaborasi bersama Aramco di Arab Saudi, serta eksplorasi teknologi telekomunikasi dengan Telkom Group dan Kementerian Komunikasi dan Digital.
"Melalui Undang-Undang Cipta Kerja dan sistem OSS, kami telah menyederhanakan regulasi. Kami juga menyediakan berbagai insentif fiskal, seperti tax holiday, super tax deduction untuk riset dan pengembangan SDM, serta pembebasan bea masuk untuk peralatan. Ini bentuk komitmen kami untuk mendukung investasi berkualitas seperti proyek ini," tambah Todotua.
Sebagai langkah lanjutan, Worldvuer iByond Limited akan menyampaikan proposal resmi insentif dan dokumen pendukung kepada Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, serta membuka kolaborasi lebih luas dengan sektor pendidikan dan pertambangan, terutama dalam pengembangan rantai pasok microchip berbasis emas.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Mendag Beberkan Jurus UMKM RI Makin Cuan-Omzet Meroket