Rekor Sadis! Ini Deretan Saham RI yang Pernah ARA Berhari-hari

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham yang tengah berada di Auto Rejection Atas (ARA) selalu menjadi incaran para pelaku pasar. Saham yang ARA berarti permintaan beli tinggi, mencerminkan sentimen positif. Investor pun berharap momentum ini berlanjut beberapa hari ke depan alias ARA beruntun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah menetapkan batasan ARA saham untuk tahun 2025 mulai dari 20% hingga 35%.

Namun perlu diketahui bahwa BEI dapat menyesuaikan ketentuan ARA pada kondisi pasar tertentu, misalnya saat masa pandemi COVID-19 pernah diterapkan Auto Rejection Bawah (ARB) simetris -7% dan ARA tetap.

ARA bisa terjadi beberapa hari berturut pada saham IPO atau akselerasi jika permintaan melebihi penawaran. Akan tetapi, batasan ARA berlaku hanya untuk saham, tidak untuk waran.

Saham ARA selalu menjadi incaran karena memberikan potensi profit cepat, menarik minat trader momentum, dan sering menunjukkan adanya minat beli tinggi.

Saham IPO terutama di papan akselerasi sering undervalue, mudah ARA, dan menjadi incaran spekulan pada hari-hari awal. Banyak trader memanfaatkan volatilitas tinggi untuk trading harian.

Namun perlu diingat, saham ARA lebih cocok untuk trader berpengalaman dengan manajemen risiko ketat, bukan untuk investasi jangka panjang tanpa analisis fundamental. Karena setelah fase ARA selesai, harga bisa turun drastis. Likuiditas juga bisa tiba-tiba menghilang saat momentum habis. Investor yang tidak disiplin cut loss bisa nyangkut di harga atas.

Berikut deretan saham yang pernah mencetak rekor ARA terbanyak berdasarkan catatan CNBC Indonesia Research.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |