Produksi Batu Bara RI Tahun Ini Diramal Turun

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memprediksi produksi batu bara nasional pada 2025 akan lebih rendah bila dibandingkan pada tahun lalu.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menjelaskan bahwa penurunan ini masih bersifat proyeksi.

"Tapi poinnya untuk saat ini kan belum juga sesuai target ya. Kalau target (setahun) mudah-mudahan sesuai. Tapi kalau dibandingkan dengan tahun lalu memang ada penurunan," ungkap Tri di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (14/7/2025).

Meski diperkirakan turun, namun menurutnya produksi batu bara hingga akhir tahun 2025 diperkirakan masih mencapai lebih dari 700 juta ton.

"Tapi di atas 700 (juta ton)," imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, produksi batu bara RI pada 2024 tercatat mencapai 836 juta ton. Ini merupakan rekor baru setelah pada tahun sebelumnya, 2023 produksi batu bara RI juga mencapai produksi tertinggi hingga 775 juta ton.

Realisasi produksi batu bara RI pada 2024 ini juga melampaui target atau setara 117% dari target pada 2024 sebesar 710 juta ton. Sementara itu, target produksi batubara Indonesia untuk tahun 2025 adalah 735 juta ton, lebih rendah dibandingkan dengan realisasi produksi tahun 2024.

Perkiraan penurunan produksi batu bara ini juga seiring dengan menurunnya harga batu bara dan ekspor batu bara RI ke dua negara tujuan utama, yakni India dan China.

Harga batu bara sejak awal tahun menunjukkan tren penurunan, bahkan sempat di bawah US$ 100 per ton. Meski masih berfluktuasi, tren harga batu bara dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya peningkatan.

Merujuk Refintiv, harga batu bara pada perdagangan Kamis (10/7/2025) ditutup di posisi US$ 1113,5 per ton. Harganya menguat 0,53%. Penguatan ini memperpanjang tren positif batu bara. Dalam tiga hari, harganya terus menguat dengan total kenaikan 3,4%.

Harga penutupan pada Kamis (10/7/2025) adalah yang tertinggi sejak 7 Februari 2025 atau lima bulan terakhir.

Sementara terkait ekspor, Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengungkapkan bahwa saat ini ekspor batu bara dari Indonesia ke China dan India menurun. Hal ini terpantau sejak awal tahun 2025.

Plt. Direktur Eksekutif APBI Gita Mahyarani mengatakan penurunan terjadi salah satunya kata persaingan harga produk batu bara Indonesia dengan negara pengekspor batu bara lainnya seperti Australia, Mongolia, dan Rusia.

"Di saat yang sama, persaingan dengan negara lain seperti Rusia, Mongolia, dan Australia juga makin ketat terutama dari sisi kompetitif harga," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (26/6/2025).

Pihaknya mencatat, jumlah ekspor batu bara RI ke China hingga Mei 2025 tercatat menurun hingga 15% dibandingkan periode yang sama tahun 2024. Begitupun ke India, turun 7% dibandingkan dari tahun 2024.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Banyak Saran Pengusaha Soal Ekspor Batu Bara Pakai HBA, Ini Kata ESDM

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |