Pria Ini Niat Cari Air, tapi Malah Temukan Setumpuk Emas di Makkah

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Awalnya pria ini menggali gurun kering kerontang di dekat Ka'bah, Makkah, untuk mencari air. Tapi, siapa sangka dalam penggalian malah menemukan harta karun kiloan emas yang membuatnya kaya raya. 

Kisah ini bukan fiksi, tetapi benar menimpa Abdul Muthalib, pemimpin Suku Quraisy yang hidup pada 457-579 Masehi. Malam sebelumnya, dia mendapat mimpi untuk segera melakukan penggalian.

Dalam mimpi ada seseorang yang meminta Muthalib menggali ulang sumur sumber air di lokasi antara Isaf dan Naila, Makkah. Lokasi ini hanya beberapa meter dari Ka'bah.

Orang tersebut berkata sumur tersebut bisa membuat masyarakat Makkah mendapat air melimpah. Kala itu, Makkah sedang mengalami kekeringan panjang. Warga di sana kesulitan memperoleh air, sehingga aktivitas menjadi terganggu. 

Keesokan harinya, pria bernama asli Syaibah bin Hasyim ini bergegas mengambil cangkul dan menggali tanah di lokasi berdasarkan petunjuk mimpi. Maka, dia pun memulai penggalian selama berhari-hari.

Umat Muslim mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Arab Saudi kembali mengizinkan jamaah haji luar negeri untuk beribadah ke negara mereka pada musim haji tahun ini usai 2 tahun terganggu covid. (Photo by Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)Foto: Umat Muslim mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Arab Saudi kembali mengizinkan jamaah haji luar negeri untuk beribadah ke negara mereka pada musim haji tahun ini usai 2 tahun terganggu covid. (Photo by Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)
Umat Muslim mengelilingi Ka'bah dan berdoa di Masjidil Haram di kota suci Mekkah, Arab Saudi, Jumat (1/7/2022). Arab Saudi kembali mengizinkan jamaah haji luar negeri untuk beribadah ke negara mereka pada musim haji tahun ini usai 2 tahun terganggu covid. (Photo by Ashraf Amra/Anadolu Agency via Getty Images)

Cangkul berhasil mencabik tanah hingga kedalaman lebih dari satu meter. Sampai akhirnya, muncul air menyembur dari dalam tanah ke permukaan. Pada titik ini, Abdul Muthalib langsung terperanjat kaget. Bukan soal kemunculan air, tetapi juga benda berkilau emas.

"Ketika menggali sumur zamzam, Abdul Muthalib menemukan harta karun yang terpendam di dalamnya, berupa dua patung unta dari emas," tulis Sejarawan Jawwad Ali dalam Sejarah Arab Sebelum Islam (1968).

Emas tersebut setelah diangkat memiliki berat kiloan gram. Dipercaya, harta karun milik kaum Jurhum, salah satu suku tertua dan terawal di Arab Saudi. Dalam pertempuran yang membuatnya pergi dari Makkah, mereka meninggalkan harta karun terpendam di sana.

Salah satunya kemudian ditemukan oleh Abdul Muthalib. Selain dua patung emas, ditemukan pula pedang dan baju perang.

Seluruh penemuan tersebut membuat Abdul Muthalib tak gelap mata. Dia memilih mengalihkan harta karun untuk pemeliharaan Ka'bah. Patung emas tersebut dileburkan guna diubah menjadi pintu Ka'bah. Lalu penemuan lain juga dilebur dan diubah menjadi pernak-pernik di Baitullah.

Setelah penemuan tersebut, Ka'bah peninggalan Nabi Ibrahim semakin ramai dikunjungi berbagai suku di Jazirah Arab. Saat itu belum ada Islam. Islam sendiri baru muncul tahun 610 Masehi.

Begitu juga sumur air yang berhasil direvitalisasi oleh Muthalib. Kelak, sumur tersebut dinamakan sumur air zamzam dan menjadi sumber kehidupan warga Makkah yang tak pernah kering sampai sekarang.

Setelah penggalian ulang dan penemuan harta karun, Muthalib makin dihormati penduduk Makkah. Sebab dia menjadi penanggungjawab kebutuhan air dan makanan penduduk Makkah.

Kiprah Muthalib harus berakhir pada tahun 579 di usia 80 tahun. Sepeninggal Muthalib, Makkah tetap hidup dan perjuangan menjaganya dipegang oleh sang cucu bernama Muhammad yang kelak jadi nabi ke-25 dalam Islam.


(mfa/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Lirik Prospek Bisnis Produk Perawatan Rambut Lokal Go Global

Next Article Harta Karun Rp 15 T Diambil Pemerintah RI, Penemu Dibiarkan Melarat

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |