PLTU Batu Bara RI Masih Akan Nambah 6,3 GW Sampai 2034

2 weeks ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.

Dalam RUPTL ini, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit listrik baru hingga 69,5 Giga Watt (GW) sampai 2034 mendatang.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan bahwa dari total 69,5 GW tersebut, porsi untuk pembangkit fosil akan dibangun sebesar 16,6 GW atau sebesar 24% dari total tambahan kapasitas pembangkit listrik baru sampai 2034.

Jumlah tambahan pembangkit berbasis energi fosil tersebut terdiri dari pembangkit berbahan bakar gas sebesar 10,3 GW dan pembangkit berbahan bakar batu bara sebesar 6,3 GW.

"Fosil masih ada, gas 10,3 GW, batu bara 6,3 GW. Eropa saja masih ada batu bara, kok kita aja yang terlalu kekinian, tapi gak apa-apa lah, ini kan untuk menjaga bumi kita," kata Bahlil dalam Konferensi Pers terkait RUPTL PLN 2025-2034 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Sementara itu, sebesar 42,6 GW atau 61% akan berasal dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) dan 10,3 GW atau 15% berasal dari sistem penyimpanan (storage).

Adapun, dari seluruh jenis pembangkit EBT, sumber energi surya memiliki porsi yang cukup besar yakni 17,1 GW.

Kemudian disusul oleh Air sebesar 11,7 GW, Angin sebesar 7,2 GW, Panas bumi sebesar 5,2 GW, Bioenergi sebesar 0,9 GW, dan Nuklir sebesar 0,5 GW. Lalu, untuk kapasitas sistem penyimpanan energi mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW.

"Ini jadi ngomongnya harus pakai data ini datanya, 70% lebih kita dorong untuk percampuran energi kita EBT dan storage," kata Bahlil.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Cegah Mati Listrik Bali Terulang Lagi , PLN Lakukan Investigasi

Next Article Siap-Siap RI Punya Rencana Listrik Baru Bulan Depan!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |