Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie menegaskan, program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa menjadi solusi nyata bagi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK), termasuk di sektor mebel dan kerajinan yang kini tertekan akibat kebijakan tarif dagang pemerintahan Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.
"(Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih) Solusi dong. Kalau kita mengorganisir diri, pastikan skala ekonominya meningkat, sehingga kita punya posisi tawar, termasuk dari industri permebelan dan segala macam," tegas Budi Arie kepada wartawan di kantor Kemnaker, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (1/7/2025).
Menurutnya, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih justru bisa menjadi jalan keluar karena mampu mengkonsolidasikan kekuatan pelaku usaha kecil secara kolektif.
"Kalau produksinya sudah dalam jumlah besar, pasti harga dan posisi tawarnya jauh lebih kuat. Nggak usah takut," ujarnya.
Ia menekankan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa menjadi wadah untuk menciptakan ekonomi produktif di tingkat akar rumput.
Foto: Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bersama Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli bersama Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di kantor Kemnaker, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
"Kita mengharapkan ekonomi yang produktif muncul dari masyarakat, khususnya di akar rumput. Supaya ekonominya produktif, nanti yang punya keahlian permebelan, kerajinan tangan, dan sebagainya itu bisa dikonsolidasi dalam sebuah jaringan koperasi nasional untuk jadi pemasaran. Itu kata kuncinya tadi," jelasnya.
Saat ditanya apakah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat mencegah gelombang PHK agar tidak terus meluas, Budi Arie menjawab tegas.
"Kita ingin menciptakan lapangan tenaga kerja baru dong. Ingat, pemerintah ini strategi besarnya kan empat, Pak Presiden selalu sampaikan: membuka lapangan pekerjaan, swasembada pangan, swasembada energi, dan yang keempat, hilirisasi," ungkap dia.
Menurut Budi Arie, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat mendukung semua strategi tersebut. "Di koperasi desa ini pembukaan lapangan pekerjaan pasti, swasembada pangan juga, swasembada energi nanti akan dilanjutkan dengan PLTS. Terakhir, hilirisasi koperasi, kalau perlu memiliki industri yang sampai hilir. Misalnya, jangan cuma jual TBS (tandan buah segar) sawit. Petani sawit jangan jual CPO (crude palm oil) saja, kalau perlu jual minyak goreng," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menambahkan, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bisa memperkuat daya tahan tenaga kerja melalui pelatihan dan bantuan pemerintah.
"Jadi tadi kata kunci dari beliau. Pertama, ketika koperasi itu kan ada jaringan koperasi nasional. Kemudian di koperasi nanti juga ada bantuan dari pemerintah, pelatihan. Dari disitulah nanti akan tumbuhnya itu secara bottom-up (dari bawah ke atas)," kata Yassierli.
Dengan sinergi antara Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), program 80.000 Kopdes diyakini bisa menjadi motor penggerak ekonomi rakyat sekaligus benteng dari badai PHK yang menghantui sektor-sektor padat karya.
(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Efek Horor Tarif Trump: Waspada, PHK Hantui Industri Mebel RI!