Pengusaha Ritel Ngeluh Efisiensi Anggaran, Menteri Maman Jawab Begini

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha peritel mengeluhkan adanya kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan oleh pemerintah. Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansyah meminta untuk membuka atau menarik kebijakan efisiensi agar dapat meramaikan ekonomi Indonesia kembali.

"Kami termasuk industri padat karya karena toko-nya gak online. Kami peritel senang sekali ada event-event seperti ini. Jadi mungkin nanti bisa efisiensi ditarik agar dapat meramaikan kembali ekonomi," kata Budihardjo dalam paparannya pada acara Sosialisasi Inabuyer B2B2G Expo 2025 di Smesco, Selasa (6/5/2025).

Menteri UMKM Maman Abdurrahman merespons keluhan dari pengusaha ritel termasuk banyak pihak yang resah terhadap kebijakan efisiensi anggaran. Menurut Maman efisiensi anggaran justru dapat menumbuhkan kreativitas karena adanya keterbatasan.

"Tadi ada aspirasi dari pengusaha peritel terkait efisiensi. Katanya kalau bisa kebijakan ini ditarik lagi. Tapi menurut kami di Kementerian UMKM, efisiensi itu bagus, karena dapat menumbuhkan kreativitas, kami happy dengan adanya efisiensi," ucap Maman

Adapun menurutnya, kreativitas dapat berkembang seiring dari terbatasnya sumber daya dan pendanaan akibat efisiensi.

"Karena kreativitas kita tuh jadi keluar lho. Jadi memang orang itu harus berada pada sebuah situasi di zona tidak nyamannya atau dalam keterbatasan, supaya kreativitas seluruh aparatur pemerintahan, termasuk saya sendiri bisa keluar ide-idenya," tambah Maman.

Maman menambahkan dengan adanya efisiensi anggaran, maka hal ini dapat melahirkan kolaborasi atau kerjasam dengan pihak-pihak terkait terutama antar kementerian dan lembaga.

"Jadi kalau dalam kontes kami ke Kementerian UMKM, kami menganggap bahwa itu sesuatu yang positif. Bahwa dalam adanya efisiensi ini mendorong kita untuk lebih meningkatkan program kolaborasi dengan kemiteraan lintas kementerian dan lembaga," ungkap Maman.

Selain itu, dengan adanya efisiensi, aspek kualitas juga kian bertambah.

"Dengan adanya isu efisiensi, aspek kualitas jadi muncul. Jadi kalau setiap kita membuat anggaran dan program, kita selalu memikirkan bahwa dengan anggaran kita yang ada, bagaimana bisa memiliki impact positif yang optimal dan maksimal," ungkapnya lagi.


(chd/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video:Menteri Maman Soal Rentenir "Cekik" UMKM Hingga Hapus Utang UMKM

Next Article Bos Mal & Ritel Bingung Soal Aturan PPN 12% Barang Mewah: Bikin Rumit!

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |