Pemerintah Ubah Pola Penyusunan Rencana Kerja 2026, Ini Bocorannya

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menegaskan bahwa penetapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2026 harus sejalan dengan program-program Presiden Prabowo Subianto.

Dengan demikian, Suahasil meminta agar alokasi anggaran 2026 benar-benar berorientasi pada program, bukan hanya operasional.

"Dalam proses penyiapan anggaran, desain anggaran, biasanya ini kan bottom-up. Kita akan harus berubah. Programnya yang duluan, bukan operasionalnya," ujar Suahasil dalam acara Kick Off Meeting Penyusunan RKP 2026, Senin (5/5/2025).

Ia pun menjelaskan pendekatan baru tersebut penting agar setiap rupiah dalam APBN benar-benar digunakan untuk menjalankan program yang berdampak langsung bagi masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan.

"Bappenas akan menjadi dirigen dalam menyatukan berbagai kementerian dan lembaga dalam menyusun program prioritas. Kalau mau buat Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis, atau program lainnya, harus jelas mana belanja operasional, mana non-operasionalnya. Jadi jangan dibalik, dari seluruh operasional kami kumpulkan dulu, non operasional kumpulkan dulu, sisanya buat program, kebalik," ujarnya.

Tak hanya itu, Suahasil mengajak seluruh kementerian dan lembaga untuk tidak lagi bekerja dengan pola business as usual. Harapannya, RKP 2026 dapat menjadi pedoman bagi cara kerja baru yang lebih sinergis, efektif, dan terfokus pada hasil.

"Semoga RKP ini menjadi pedoman cara kerja baru kita di dalam menyusun perencanaan, menyusun penganggaran, dan nantinya tentu mendapatkan arahan lebih lanjut dari Bapak Presiden," kata ujarnya.

Pemerintah telah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8%-6,3% dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2026.

Selain itu, penurunan intensitas emisi GRK diperkirakan 37,14% dengan indeks lingkungan hidup 76,67%. Sementara kemiskinan ekstrem 0%, tingkat kemiskinan 6,5%-7,5%, tingkat pengangguran terbuka 4,44%-4,96%, dan rasio gini 0,377-0,380.

Untuk sasaran pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia sebesar 5,6%-6,0% dan kawasan timur Indonesia sebesar 6,5%-7,3%

RKP Tahun 2026 disusun dengan tema Kedaulatan Pangan dan Energi serta Ekonomi yang Produktif dan Inklusif. Adapun prioritas pembangunan tahun 2026 terbagi menjadi 2 sektor utama. Yakni kedaulatan pangan dan energi dan ekonomi yang produktif dan inklusif.


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Alarm Bahaya Menyala! Ekonomi RI Tumbuh di Bawah Ekspektasi

Next Article Jepang Revisi PDB Juli-September, Naik 1,2%

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |