PBNU dan MUI Dorong Penyebar Hoax Ancaman Bom di Pesawat Saudi Diusut

4 hours ago 3

Jakarta -

Dua pesawat Saudia Airlines tujuan Jakarta dan Surabaya mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut) usai adanya ancaman bom. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Keagamaan Ahmad Fahrur Rozi berharap polisi bisa menangkap pelaku teror bom itu.

"Kita berharap pihak intelijen dan kepolisian bisa menangkap pelakunya agar tidak main-main dengan isu bom yang berbahaya," ujar Fahrur kepada wartawan, Selasa (24/6/2025).

Fahrur prihatin masih adanya orang yang iseng menakut-nakutin adanya bom di dalam pesawat. Apalagi, pesawat tersebut menangkut jemaah haji asal Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Meskipun ternyata hoax tapi sungguh merupakan perbuatan tercela dan tidak pantas," kata Fahrur.

"Di tengah konflik Timteng (timur tengah) yang memanas, kewaspadaan terhadap keamanan dan keselamatan masyarakat kita perlu ditingkatkan," tuturnya.

Hal senada juga diutarakan oleh Sekjen MUI Amirsyah Tambunan. Ia mendukung polisi untuk mengusut teror ancaman bom ini.

"Meminta kepada berbagai pihak untuk mengusut teror lewat email tersebut karena setiap penerbangan memiliki security yang ketat sehingga tidak mudah menerima informasi yang sifatnya provokatif seperti bom," ujar Amirsyah.

Amirsyah menyebut dengan adanya kasus ini bahwa bukti sejumlah negara di dunia, termasuk Indonesia, belum bebas dari ancaman bom. "Meminta kepada semua pihak harus waspada terhadap berbagai ancaman bom dan tidak mudah terprovokasi dari ancaman tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai menerima ancaman bom. Ada sekitar 442 penumpang jemaah haji di dalam pesawat itu. Setelah diperiksa, pesawat dinyatakan steril dari benda bermuatan bom.

Kejadan serupa rupanya berlanjut pada Sabtu (21/6). Pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena mendapatkan ancaman bom. Lagi-lagi, ancaman bom tersebut ternyata hoax dan pesawat dipastikan aman.

(isa/eva)