Pantas Jualan Sepi, Orang Kaya RI Diduga Lagi Tunda Beli Mobil Baru

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil di Indonesia sedang anjlok dalam beberapa waktu terakhir. Kalangan pabrikan mobil di Indonesia mengungkapkan, hal itu terjadi akibat masyarakat menahan pembelian.

Bahkan disebutkan, ada indikasi munculnya fenomena orang kaya yang biasa mengganti mobil dalam rentang waktu 5 tahun sekali namun saat ini menahan anggarannya.

"Betul, ikut mengurangi belanja mobil untuk level atas, katakan nanti dulu deh, mobil tipe baru mereka katakan tunggu dulu deh. Apalagi komoditas harganya ngga menggembirakan," kata Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/7/2025).

Lesunya penjualan mobil sudah terjadi sejak awal tahun, dimana banyak orang menahan pembelian dan memilih untuk mengarahkan anggaran pada objek yang lebih penting.

"Penurunan sudah terjadi sejak awal tahun fluktuatifnya dari Januari dan seterusnya dibanding tahun lalu. Penyebab utama daya beli masyarakat menurun ditambah pertumbuhan ekonomi ngga sesuai harapan, harapan kita 5%, tapi beberapa sektor seperti harga komoditas turun dan sebagainya, jadi turun daya beli, nanti dulu lah, lihat dulu model baru dan sebagainya," ujar Jongkie.

Seperti diketahui, penjualan mobil nasional bulan Juni 2025 hanya mencapai 57.761 unit. Terjadi penurunan sebanyak 2.851 unit atau 4,71% dibandingkan penjualan Mei 2025 yang mencapai 60.612 unit.

Padahal, penjualan mobil sempat naik di bulan Mei 2025 jadi 60.612 unit dari bulan April 2025 yang tercatat 51.205 unit. Jika dibandingkan Juni 2024, penjualan mobil tahun ini ambrol 16.854 unit atau 22,59%.

Secara total, penjualan mobil di paruh pertama tahun 2025 tercatat sebanyak 374.741 unit. Angka ini juga ambruk 35.279 unit atau 8,60% dibandingkan periode sama tahun 2024 yang mencatat penjualan sebanyak 410.020 unit.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Sempat Naik, Penjualan Mobil Maret 2025 Berbalik Turun 1,99%

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |