Panas Perang India Vs Pakistan, Dunia Kompak Teriak, Putin-Xi Jinping

15 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pemimpin dunia telah menyampaikan pendapat mereka mengenai permusuhan terbaru antara India dengan Pakistan, Rabu (7/5/2025). Hampir seluruhnya meminta kedua kekuatan nuklir itu untuk menahan diri.

Sebelumnya, India mengklaim pihaknya menyerang sembilan titik di Pakistan dan Kashmir Pakistan. Delhi mengklaim serangan ini ditargetkan pada target teroris, yang diduga bertanggung jawab atas serangan 22 April di Pahalgam Kashmir, dan bukan sipil.

Angkatan Darat India pada hari Rabu merilis komentar publik pertamanya dengan mengatakan bahwa keadilan telah ditegakan terhadap pihak yang bertanggung jawab atas serangan Pahalgam.

Berikut sejumlah reaksi pemimpin dunia atas eskalasi ini dikutip Reuters:

Presiden AS Donald Trump

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump buka suara soal serangan India ke Pakistan, Rabu (7/5/2025). Hal ini disampaikannya di Ruang Oval Gedung Putih, Washington DC.

Dalam pernyataannya, Trump mengaku baru mengetahui berita tersebut menjelang acaranya di ruang Oval. Menurutnya, serangan India ke tetangganya itu merupakan sesuatu yang memalukan.

"Ini memalukan. Kami baru saja mendengarnya, saat kami berjalan di pintu Ruang Oval, baru saja mendengarnya. Saya kira orang-orang tahu sesuatu akan terjadi berdasarkan sedikit kejadian di masa lalu, mereka telah bertempur untuk waktu yang lama, Anda tahu, mereka telah bertempur selama beberapa dekade dan abad," kata Trump dikutip CNN International.

"Saya hanya berharap ini berakhir dengan sangat cepat."

Kementerian Luar Negeri China

Pemerintah China menyatakan penyesalan dan kekhawatiran atas serangan India terhadap Pakistan. Negeri Presiden Xi Jinping itu mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dalam menanggapi eskalasi besar antara tetangganya yang bersenjata nuklir.


"India dan Pakistan adalah tetangga yang tidak dapat dipisahkan, dan mereka juga tetangga China," kata juru bicara kementerian luar negeri dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.


"China menentang segala bentuk terorisme," tegasnya.


"Kami menyerukan kepada India dan Pakistan untuk memprioritaskan perdamaian dan stabilitas, tetap tenang dan menahan diri, serta menghindari tindakan yang semakin memperumit situasi."


China berbagi perbatasan darat dengan kedua negara. China merupakan sekutu dekat Pakistan namun beberapa kali bersitegang soal wilayah dengan India, khususnya perbatasan dari Arunachal Pradesh dan Ladakh di wilayah utara.

Pemerintah Rusia

Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin memberi respons atas ketegakan India dan Pakistan. Sebelumnya Rabu, New Delhi meluncurkan jet tempur menyerang sembilan titik di wilayah Pakistan dan Kashmir Pakistan lalu dibalas dengan altileri berat oleh Islamabad .

Rusia meminta India dan Pakistan untuk menahan diri. Kekerasan baru ini menjadi puncak ketegangan baru dua negara tetangga bersenjata nuklir tersebut.

"Sangat prihatin dengan meningkatnya konfrontasi militer," kata pernyataan pers Rusia.

"Meminta pihak-pihak untuk menahan diri guna mencegah memburuknya situasi lebih lanjut. Berharap ketegangan dapat diselesaikan melalui cara-cara diplomatik yang damai."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan kekhawatirannya atas serangan ini. Ia menyebut konflik ini akan memiliki dampak yang sangat besar bagi dunia, sehingga perlu dihentikan segera.

"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan operasi militer India di sepanjang Garis Kontrol dan perbatasan internasional. Ia menyerukan agar kedua negara menahan diri secara maksimal. Dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan," kata kantornya

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi mengomentari konflik ini secara holistik mulai dari serangan teroris pada 22 April lalu di Kashmir India yang menewaskan 26 orang turis India dan Nepal. Ia mengutuk kejadian itu, seraya meminta kedua pihak untuk menahan diri.

"Sehubungan dengan aksi teroris yang terjadi di Kashmir pada tanggal 22 April, negara kami mengutuk keras aksi-aksi terorisme tersebut. Lebih jauh, kami menyatakan kekhawatiran yang kuat bahwa situasi ini dapat memicu aksi balasan lebih lanjut dan meningkat menjadi konflik militer skala penuh. Demi perdamaian dan stabilitas Asia Selatan, kami sangat mendesak India dan Pakistan untuk menahan diri dan menstabilkan situasi melalui dialog."

Duta Besar Israel untuk India Reuven Azar

Duta Besar Israel untuk India, Reuven Azar, mendukung langkah India dalam menyerang Pakistan. Menurutnya, manuver ini harus ditanggapi sebagai perang melawan terorisme.

"Israel mendukung hak India untuk membela diri. Teroris harus tahu bahwa tidak ada tempat untuk bersembunyi dari kejahatan keji mereka terhadap orang yang tidak bersalah," tuturnya.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot

Barrot menyerukan kepada India dan Pakistan untuk menunjukkan sikap menahan diri guna menghindari eskalasi.

"Tidak ada pihak yang diuntungkan dari konfrontasi berkepanjangan antara India dan Pakistan. Kedua negara ini merupakan kekuatan militer besar, oleh karena itu kami menyerukan sikap menahan diri."

Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri UEA, Sheikh Abdullah bin Zayed

Sheikh Abdullah bin Zayed menyerukan kepada India dan Pakistan untuk menahan diri, meredakan ketegangan, dan menghindari eskalasi lebih lanjut yang dapat mengancam perdamaian regional dan internasional.

Kementerian Luar Negeri Turki

Turki menyerukan India dan Pakistan untuk bertindak dengan akal sehat, menyatakan bahwa aksi militer terbaru India menciptakan risiko "perang total."

Turki mengulangi dukungannya terhadap seruan Pakistan untuk melakukan investigasi atas serangan militan Islamis yang menewaskan 26 orang di wilayah administrasi India di kawasan Himalaya pada 22 April.

Kementerian Luar Negeri Indonesia

Kementererian Luar Negeri Indonesia menyatakan terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan.

"Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis," kata Kemlu melalui akun X @Kemlu_RI.

Pemerintah pun memberi imbauan khusus bagi para WNI yang saat ini berada di kedua negara tersebut.

"Untuk WNI di kedua negara, agar tetap waspada dan menghindari bepergian ke wilayah terdampak dan tempat-tempat yang mungkin menjadi sasaran konflik," tutur Kemlu.

Kementerian Luar Negeri Iran

Iran menyuarakan "keprihatinan mendalam" setelah India dan Pakistan terlibat baku tembak berat dalam kekerasan terburuk antara dua negara bersenjata nuklir itu dalam dua dekade terakhir.

Juru bicara kementerian luar negeri Esmaeil Baqaei "menyatakan keprihatinan mendalam atas meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan" dan menyerukan kepada kedua belah pihak untuk "menahan diri." Iran, yang berbatasan langsung dengan Pakistan dan memiliki hubungan baik dengan India, menawarkan diri sebagai penengah pada bulan lalu.


(tps)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tegang! Pakistan Tembak Jatuh Jet Tempur India

Next Article Kashmir Memanas! Pakistan Ancam Serbu India & Tembak Rudal Nuklir

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |