Orang Kalimantan Temukan Harta Rp 15 T, tapi Tetap Miskin

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia — Nasib sial harus dihadapi seorang warga Kampung Cempaka di Kalimantan. Harta karun senilai Rp 15 triliun yang ditemukannya ternyata tak mampu mengeluarkannya dari kemiskinan.

Cerita ini berawal pada 1965, saat dia dan empat temannya menemukan intan raksasa sebesar 166,75 karat atau yang terbesar hingga kini di tanah air. Temuan tersebut membuat geger masyarakat dan menarik perhatian pemerintah.

"Harganya diperkirakan tidak kurang dari puluhan miliar rupiah, karena intan tersebut hanya sedikit lebih kecil dari 'Koh-i-Noor' (red, berlian India) yang menghiasi mahkota Kerajaan Inggris," tulis harian Pikiran Rakjat pada 31 Agustus 1965.

Namun sayang, harta karun itu tak pernah menjadi miliknya. Pemerintah mengambil alih intan, dengan alasan akan digunakan untuk membangun wilayah Kalimantan Selatan dan pengadaan teknologi penggalian intan.

Surat kabar Angkatan Bersenjata (11 September 1967) menuliskan intan itu diamankan pihak berwenang di Kabupaten Banjar. Kemudian dibawa ke Jakarta dan diberikan kepada presiden Soekarno.

Proses pengambilannya disebut 'bertentangan dengan keinginan para penemu/pemilik'. Mat Sam dan rekannya kabarnya dijanjikan perjalanan ibadah haji gratis.

Namun janji itu tak pernah ditepati. Mereka tak pernah berangkat haji hingga dua tahun setelah penemuan.

Mat Sam dan rekannya bersuara dan memohon keadilan. Laporan Kompas (11 September 1967) para penemu disebut sangat sengsara.

"[...] Penemu/pemilik pertama yang pada dewasa ini hidup dalam ketidakcukupan dan tidak pernah merasakan kenikmatan yang sesungguhnya dari hasil penemuan itu," tulis Kompas.

Nilai intan yang mereka temukan tak main-main. Intan seberat 166,75 karat senilai Rp 3,5 miliar atau US$248 ribu, dengan harga emas tercatat saat itu senilai Rp 230 gram (Harian Nusantara 15 Agustus 1967).

Artinya Rp 3,5 miliar dapat membeli 15.217.315 gram emas. Saat ini, dengan berpatokan harga emas 2024, berarti intan tersebut senilai Rp 15,22 triliun.

Tak jelas nasib Mat Sam berikutnya. Karena tidak ada catatan sejarah berikutnya.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Industri Tekstil RI Jeblok Hingga Trump Akan Ambil Gaza

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |