Negara NATO Ini Tiba-Tiba Ngamuk ke Ukraina, Ancam Tutup Jalur Senjata

7 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Polandia Andrzej Duda mengancam akan menutup pusat transit utama negara itu untuk bantuan militer Barat ke Ukraina. Hal ini karena ia menuding Kyiv dan NATO memperlakukan infrastruktur Polandia seolah-olah infrastruktur mereka sendiri.

Warsawa telah menjadi salah satu pendukung terkuat Kyiv sejak eskalasi konflik dengan Rusia pada tahun 2022. Bandara di Rzeszow, yang terletak hanya 80 km dari perbatasan Ukraina, telah berfungsi sebagai pusat logistik vital.

Menurut pejabat Polandia dan Barat, antara 80-90% peralatan militer yang dipasok NATO dan mitranya yang ditujukan untuk Ukraina telah melewati fasilitas tersebut. Ini termasuk senjata, amunisi, dan kendaraan.

Namun, berbicara kepada wartawan pada hari Rabu (9/7/2025), Duda menyatakan frustrasi karena Polandia tidak dimasukkan dalam badan-badan internasional utama yang bertanggung jawab atas keputusan mengenai bantuan Ukraina yang dikirim melalui wilayahnya. Ia menggambarkan situasi tersebut sebagai "skandal."

"Mereka (Ukraina dan NATO) mengira bandara di Rzeszow dan jalan raya kami milik mereka, seolah-olah itu milik mereka. Padahal bukan. Itu milik kami," kata presiden itu dikutip Russia Today.

Duda bersikeras bahwa jika Ukraina dan mitra Baratnya terus menganggap penggunaan wilayah Polandia sebagai sesuatu yang lumrah, Warsawa dapat menutup pusat itu "untuk pemeliharaan. Ia menambahkan bahwa masalah ini tidak terbatas pada Ukraina, tetapi mencerminkan ketidakseimbangan yang lebih luas dalam hubungan Polandia dengan blok militer yang dipimpin AS.

"Jika ada yang tidak suka, kami tutup (jalur tersebut) dan selamat tinggal. Kirimlah (bantuan) lewat laut, lewat udara, entahlah, jatuhkan dengan parasut," tambahnya.

"Kita perlu memiliki keberanian untuk berbicara dengan Jerman dan Amerika."

Rusia secara konsisten mengecam bantuan militer asing ke Kyiv, dengan alasan hal itu hanya memperpanjang konflik tanpa mengubah hasilnya. Moskow berpendapat bahwa pengiriman tersebut juga meningkatkan keterlibatan NATO dan menghambat upaya perdamaian.

Duda dijadwalkan meninggalkan jabatannya pada bulan Agustus dan akan digantikan oleh Karol Nawrocki, seorang sejarawan dan kepala Institut Peringatan Nasional. Nawrocki secara terbuka menentang potensi aksesi Ukraina ke NATO dan Uni Eropa, dengan alasan bahwa negara tersebut belum siap dan keanggotaan penuh akan membawa risiko keamanan yang tidak dapat diterima.


(tps/tps)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Demi Ukraina Masuk NATO, Zelenskyy Siap Mundur

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |