Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Iran mengeksekusi Abbas Kurkuri pada Rabu (11/6/2025). Ia dihukum gantung usai dijatuhi hukuman mati karena membunuh tujuh orang, termasuk seorang anak berusia 10 tahun, dalam aksi protes nasional 2022 yang dipicu kematian Mahsa Amini.
Mahsa Amini adalah seorang wanita berusia 22 tahun di Iran yang meninggal tahun 2022. Ia disebut tewas setelah dipukul habis-habisan oleh polisi setelah ditahan polisi moral karena melanggar aturan jilbab.
Melansir AFP, eksekusi dilakukan setelah Mahkamah Agung Iran menguatkan putusan Pengadilan Revolusioner di Ahvaz, Provinsi Khuzestan. Kurkuri dicap bersalah atas tuduhan berat seperti "moharebeh" (memerangi Tuhan) dan "membuat kerusakan di muka bumi".
"Kurkuri menembak dengan senjata militer di tengah kerusuhan di Izeh dan menewaskan tujuh orang, termasuk Kian Pirfalak (10)," demikian pernyataan pengadilan yang dikutip Mizan Online, media resmi peradilan Iran.
Di persidangan, Kurkuri mengakui perbuatannya. Ia mengklaim bertindak di bawah pengaruh media sosial.
Ia digambarkan sebagai "pelaku kriminal terkenal" dengan catatan kejahatan sebelumnya. Ia juga menjadi tersangka dalam aktivitas penyerangan bersenjata, pengedaran narkoba, dan perusakan properti.
Eksekusi ini memperpanjang daftar hukuman mati terhadap para terdakwa yang terlibat dalam gelombang protes 2022. Ratusan orang, termasuk aparat keamanan, tewas dalam unjuk rasa tersebut sementara ribuan lainnya ditahan dan sebagian telah dijatuhi hukuman berat, termasuk mati.
Sehari sebelumnya, Iran juga menggantung sembilan orang yang disebut terlibat dalam rencana serangan atas nama ISIS pada 2018. Menurut Amnesty International, Iran menjadi negara dengan jumlah eksekusi terbanyak kedua di dunia setelah China.
(tfa/tfa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Iran Tolak Usulan AS Soal Uranium
Next Article Video: Ketegangan Dengan Israel Memanas, Iran Perluas Latihan Militer