Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil baru di China tengah disorot karena fenomena mobil bekas nol kilometer. Mobil ini merupakan kendaraan yang telah terdaftar sebagai kendaraan yang terjual, tapi tidak pernah dikendarai.
Kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali. Praktik ini sering kali melibatkan dealer afiliasi atau platform pihak ketiga. Seperti diberitakan Reuters, Selasa (10/5/2025), maraknya mobil bekas tanpa jarak tempuh sebagai dampak dari praktik produsen mobil di China untuk menghabiskan inventaris. Secara tidak langsung, tercatat sebagai angka penjualan yang besar.
Lalu bagaimana respons produsen mobil di RI mengenai fenomena mobil bekas nol kilometer di China?
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai cara tersebut justru membuat pembeli diuntungkan. Seperti diketahui, harga mobil bekas memang lebih murah. Terlepas jarak tempuhnya masih nol kilometer.
"Itu cara marketing strategi yang dapat dilakukan oleh siapa saja, customer yang diuntungkan," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/6/2025).
Ia memang tidak menyebutkan secara rinci apakah ada pabrikan Indonesia yang sudah mengikuti cara tersebut, namun kebijakan itu bergantung pada masing-masing brand atau agen pemegang merek (APM).
"Bisa saja, terserah APM-nya," ujar Jongkie.
Selain itu, Gaikindo juga membebaskan anggota untuk berkreasi dalam menjual produknya.
"Iya, Gaikindo tidak bisa melarang (cara tersebut)," sebut Jongkie.
Di China, Chairman Great Wall Motors Wei Jianjun melaporkan 3.000 hingga 4.000 dealer di platform mobil bekas China menggunakan praktik ini.
Perang harga telah mencengkeram industri otomotif China dalam beberapa tahun terakhir, sebagian didorong oleh merosotnya konsumsi domestik dan kelebihan kapasitas yang membuat banyak perusahaan kesulitan memenuhi target penjualan.
Secara makro, China mengalami tekanan deflasi yang meningkat karena tarif AS menambah suasana suram ekonominya. Perusahaan-perusahaan di berbagai sektor mulai dari makanan cepat saji hingga mode kelas atas telah memangkas harga di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan permintaan rumah tangga yang lesu.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Di Indonesia, Mobil Bekas Lebih Laku Daripada Mobil Baru
Next Article Produsen Mobil Tiba-Tiba Diminta Jangan Ambil Untung Banyak-Banyak