Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi membenarkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto ingin melakukan negosiasi langsung dengan Presidan Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif importasi. Berdasarkan surat terbaru, Indonesia dikenakan sebesar 32% untuk ekspor semua produk ke AS.
"Ya, sebagai sebuah upaya tentu ada. Tapi belum dipastikan untuk akan adanya pertemuan dengan Presiden Trump," kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/7/2025).
Hanya saja, ia belum bisa memastikan kapan negosiasi langsung dua kepala negara itu bisa dilakukan.
"Ada, tapi saya belum bisa memastikan kapan," kata Prasetyo.
"Belum. Belum diatur jadwalnya. Belum," tambahnya saat dikonfirmasi kembali kapan pertemuan itu bakal dilaksanakan.
Seperti yang diketahui saat ini, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sedang melakukan negosiasi. Batas akhir pemberlakuan tarif akan 32% pada 1 Agustus 2025.
Airlangga juga sudah bertemu dengan U.S. Secretary of Commerce, Howard Lutnick dan United States Trade Representative, Jamieson Greer, di Washington DC, pada 9 Juli 2025.
Prasetyo, berharap agar tim negosiasi yang dipimpin bisa menelurkan kebijakan yang menguntungkan bagi perdagangan Indonesia. Untuk itu, dia memohon doa.
"Minta doanya tim ekonomi kita sedang berada di Amerika dipimpin oleh Pak Menko Airlangga untuk terus melakukan upaya negosiasi. Supaya intinya adalah kita berharap apa yang menjadi kebijakan Pemerintah Amerika Serikat dapat ditinjau kembali, sehingga memberikan keuntungan bagi perdagangan kita," kata Prasetyo.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Dunia Pusing Akibat Kebijakan Tarif Trump, Indonesia Kena?