Jakarta, CNBC Indonesia - Air fryer merupakan alat masak modern yang makin umum digunakan. Alat tersebut memiliki kemampuan menggoreng makanan tanpa minyak, sehingga dianggap lebih sehat dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Namun, ada anggapan yang menyebut bahwa penggunaan air fryer bisa memicu risiko kanker. Benarkah demikian?
Mengutip VeryWell Health, air fryer sendiri tidak secara langsung menyebabkan kanker. Meskipun air fryer berpotensi menghasilkan akrilamida, senyawa yang bisa bersifat karsinogenik, kadarnya secara umum lebih rendah dibandingkan dengan teknik menggoreng dengan minyak banyak alias deep fryer.
Selain itu, air fryer menggunakan lebih sedikit minyak dibandingkan menggoreng dengan teknik deep fryer, sehingga mengurangi risiko kesehatan secara keseluruhan yang terkait dengan makanan yang digoreng dengan minyak banyak.
Analisis 19 penelitian pada 2021 menyimpulkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng dalam jumlah banyak dikaitkan dengan risiko penyakit arteri koroner sebesar 22%, risiko gagal jantung sebesar 37%, dan risiko stroke sebesar 37%.
Beberapa manfaat potensial lain dari menggoreng air fryer:
1. Kontrol berat badan
Konsumsi makanan yang digoreng secara teratur dikaitkan dengan obesitas. Sebuah tinjauan tahun 2015 yang diterbitkan dalam Nutrients melaporkan bahwa mengonsumsi makanan yang digoreng lebih dari empat kali seminggu meningkatkan risiko obesitas sebesar 37% dibandingkan dengan mengonsumsi makanan yang digoreng kurang dari dua kali seminggu.
Hal ini tidak mengherankan mengingat bahwa porsi kentang goreng berukuran sedang pada umumnya seberat 3,5 ons (100 gram) mengandung 2,7 gram lemak jenuh (jenis yang menyumbat arteri) dan 274 kalori.
Sebaliknya, kentang goreng yang dimasak dengan air fryer memiliki 75% lebih sedikit lemak jenuh daripada yang dimasak dengan cara digoreng, menurut sebuah studi tahun 2015 di Journal of Food Science.
2. Mengurangi paparan minyak
Dengan air fryer, Anda hanya menggunakan beberapa sendok makan minyak untuk menggoreng makanan. Namun, jika menggoreng dengan deep fryer, tidak hanya lebih banyak minyak yang digunakan, tetapi juga ada risiko lebih besar untuk menggunakannya kembali. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
Minyak yang digunakan lebih dari sekali memiliki sejumlah efek yang merugikan, seperti peningkatan risiko kanker payudara, paru-paru, usus besar, dan prostat.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Cuma Merokok, Ini Biang Kerok Kanker Paru-Paru