Jakarta -
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengajak generasi muda untuk turut mengembangkan dan melestarikan seni budaya Indonesia agar tetap relevan di tengah arus modernisasi. Ajakan itu disampaikannya dalam pembukaan Ethno Groove RECAKA: Festival Musik Tradisi Indonesia (FMTI) 2025.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, agar tak sekadar menjadi pewaris budaya, tetapi juga mengembangkan, memanfaatkan seni budaya kita sebagai energi yang mampu mendorong kreativitas yang semakin berkelas, yang semakin baik, dan semakin mumpuni," tegas Fadli dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).
Festival yang berlangsung pada 20-23 Juni 2025 di Stadion Transad, Lampung Tengah ini digelar oleh Kementerian Kebudayaan. Fadli pun mengapresiasi seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan berkontribusi atas terselenggaranya festival ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan, RECAKA bukan sekadar ajang pertunjukan, melainkan ruang dialog lintas generasi sekaligus laboratorium kreativitas budaya.
"Budaya mampu menjadi motor penggerak ekonomi budaya, ajang silaturahmi para pelaku seni, serta mempererat persaudaraan antar daerah. Inilah wujud nyata supaya kita mewujudkan Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan sebagaimana tertuang dalam agenda pembangunan nasional kita," lanjutnya.
Fadli Zon pun berharap RECAKA bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menghidupkan kembali seni budaya tradisional.
"Semoga RECAKA FMTI menjadi wadah regenerasi pelaku seni budaya bangsa dan menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam mengembangkan seni budaya tradisi menjadi relevan dengan kini dan nanti," tuturnya.
Selain Fadli, Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha turut hadir langsung mewakili Menbud bersama Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Bupati Lampung Tengah Ardhito Wijaya.
Dalam sambutannya, Rahmat menyebutkan RECAKA sebagai ruang penting untuk merawat dan memperkuat pengaruh musik tradisi di tengah arus modernisasi.
Menurutnya, pengemasan musik tradisi lewat sentuhan ethno groove dalam festival ini menjadi bentuk inovasi yang mampu mendekatkan warisan budaya kepada generasi muda.
"Inovasi melalui sentuhan ethno groove dalam festival ini menunjukkan bahwa tradisi tidak harus diam namun bisa bergerak, berkembang, dan menyapa generasi muda dengan cara yang segar tanpa kehilangan rohnya," ujarnya.
RECAKA FMTI 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Kebudayaan RI, Pemkab Lampung Tengah, Yayasan Murni Budaya Lampung, serta para pegiat seni di Provinsi Lampung.
Festival ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti diskusi budaya, lokakarya musik tradisi, pameran UMKM kreatif, hingga pertunjukan belasan kelompok musik tradisi dari berbagai provinsi di Sumatera, seperti Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, hingga Lampung.
Tidak hanya budaya lokal, festival ini juga akan menampilkan kolaborasi lintas negara dengan kehadiran delegasi seni dari Australia, Thailand, dan Singapura.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini