Jakarta -
Pengembangan MRT Jakarta terus berlanjut. Saat ini, proyek Fase 2A, yang menghubungkan Bundaran HI hingga Kota, sedang dalam proses pembangunan dan telah mencapai progres 49,99 persen per 25 Juni 2025.
"Progresnya saat ini itu yang sudah sampai Kota, itu di 49,99 persen. Jadi memang setengah jalan ya. Tapi angka ini, kalau kita lihat area pertama dari Thamrin sampai Monas, itu insyaallah kita akan segera operasikan di 2027 yang progresnya sudah di angka 73,13 persen," ucap Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Weni Maulina, dalam kelas MRTJ Fellowship, Wisma Nusantara Jakarta, Kamis (17/7/2025).
Weni mengatakan salah satu daya tarik utama dari Fase 2A adalah pembangunan terowongan MRT terdalam di Indonesia yang mencapai kedalaman hingga 27 meter. Terowongan ini dibuat menggunakan teknologi canggih bernama tunnel boring machine (TBM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alat itu memungkinkan pengeboran bawah tanah dengan gangguan minimum terhadap lalu lintas di permukaan karena tidak memerlukan penggalian terbuka dalam skala besar.
"Ini mungkin TBM pertama kami yang agak unik berbeda dengan TBM sebelumnya karena kita punya tingkat kesulitan tersendiri, jadi alat pisau pengikisnya itu dia bisa mengikis tidak hanya tanah, tapi juga sisa-sisa beton," katanya.
Selain terowongan terdalam, proyek ini juga memperkenalkan stasiun bawah tanah empat lantai pertama di Indonesia. Stasiun segmen Sawah Besar hingga Mangga Besar dirancang dengan konsep stacked, yaitu jalur kereta ke arah utara dan selatan diletakkan di lantai yang berbeda. Hal ini dilakukan karena lahan yang tersedia sangat terbatas dan berdekatan dengan kanal serta bangunan padat penduduk.
MRT Jakarta juga menunjukkan komitmen dalam menjaga bangunan bersejarah yang berada di sekitar area proyek. Beberapa gedung seperti Gedung Sarinah, Museum Mandiri, Stasiun BEOS, dan Masjid Jami Kebon Jeruk menjadi perhatian khusus. Sensor dipasang untuk memantau potensi dampak konstruksi dan jika ditemukan artefak sejarah, proses pemugaran dilakukan sesuai prosedur resmi dengan melibatkan ahli arkeologi dan Dinas Kebudayaan.
Secara teknis, Fase 2A dibagi dalam dua segmen. Segmen 1 dari Bundaran HI ke Monas ditargetkan beroperasi pada Desember 2027, sedangkan Segmen 2 dari Harmoni ke Kota ditargetkan beroperasi penuh pada Februari 2030. Jalur ini diharapkan dapat memperluas konektivitas MRT hingga ke kawasan Kota Tua Jakarta yang menjadi pusat sejarah dan aktivitas ekonomi warga.
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini