Legislator Kecam Serangan Israel ke Iran: Jangan Terkecoh Politik Netanyahu

14 hours ago 3

Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta mengutuk keras aksi serangan Israel terhadap Iran. Sukamta mengatakan serangan ini merupakan bentuk manuver politik Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, yang terpojok oleh tekanan internasional dan krisis legitimasi di dalam negeri.

"Netanyahu sedang dalam tekanan luar biasa. Dukungan Barat terhadap kebrutalan genosidanya di Gaza mulai surut. Bahkan dari dalam negeri Israel sendiri, gelombang kritik atas kepemimpinannya kian membesar," kata Sukamta, Sabtu (14/6/2025).

Sukamta menilai serangan Israel terhadap Iran hanya langkah untuk mencari perhatian dari negara barat. Menurutnya, Israel tampak putus asa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka serangan ke Iran tampak seperti langkah putus asa untuk kembali menarik simpati negara-negara Barat yang memang punya sentimen terhadap Iran, apalagi terkait isu nuklir," katanya.

Menurutnya, saat ini Israel lebih pantas disebut sebagai agresor regional, bukan negara yang berperang untuk mempertahankan diri. Dia berharap agar global tetap berfokus pada serangan Israel ke Palestina.

"Ini bukan soal eksistensi Israel, ini soal eksistensi politik Netanyahu. Dunia internasional tidak boleh terkecoh. Fokus utama tetap harus pada genosida terhadap rakyat Palestina yang hingga kini belum dihentikan," ujarnya.

"Jangan biarkan serangan ke Iran ini menjadi pengalih perhatian yang membuat dunia melupakan kejahatan utama yang sedang berlangsung," sambungnya.

Sukamta pun mengajak komunitas internasional, termasuk Indonesia dan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk tetap konsisten menolak bentuk kejahatan kemanusiaan dan tidak terseret dalam narasi provokasi baru yang dimainkan oleh Israel.

"Kita harus tetap berpihak pada keadilan dan kemanusiaan. Jangan kehilangan fokus. Palestina masih dijajah, rakyatnya masih dibunuh. Dunia harus tetap bersuara lantang terhadap kejahatan itu, bukan justru terpecah fokus karena skenario provokasi baru," tuturnya.

Israel menggempur lebih dari 200 target nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran pada Jumat (13/6) pagi. Teheran kemudian membalas dengan rentetan serangan drone dan rudal pada Jumat (13/6) malam dan Sabtu (14/6) pagi yang menargetkan wilayah Israel.

Sedikitnya 78 orang tewas di Iran akibat rentetan serangan Israel. Sedangkan serangan rudal Iran dilaporkan merenggut dua nyawa di wilayah Israel.

Wakil Sekjen PBB untuk Urusan Politik dan Pembangunan Perdamaian, Rosemary DiCarlo, seperti dilansir Anadolu Agency, secara terpisah memperingatkan tentang konsekuensi serius regional dan global. DiCarlo mendesak kedua pihak saling menahan diri dan memperbarui upaya diplomatik.

"Dampak serangan ini telah dirasakan di seluruh kawasan, dengan negara-negara tetangga menutup wilayah udara mereka dan menempatkan pasukan keamanan mereka dalam siaga tinggi," ujarnya dalam rapat darurat Dewan Keamanan PBB membahas Iran.

DiCarlo menegaskan kembali pernyataan Guterres yang "mengecam setiap eskalasi militer di Timur Tengah" dan menekankan "kewajiban negara-negara anggota, sesuai dengan Piagam PBB dan hukum internasional, untuk tidak menggunakan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara mana pun".

"Kita harus dengan segala cara menghindari konflik yang semakin besar, yang akan memiliki konsekuensi global yang sangat besar," cetusnya.

(amw/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |