Krisis Beras Makin Ngeri di Jepang, Warga Antre Panjang Berjam-jam

19 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Krisis beras di Jepang makin menjadi-jadi. Hal ini membuat pemerintah Negeri Sakura berencana melepas 200.000 metrik ton beras lagi dari stok daruratnya.

Harga beras telah melonjak dua kali lipat sejak tahun lalu. Dilaporkan pula bagaimana antrean panjang pembeli beras 5 kg mengylar di depan-depan toko dalam seminggu terakhir.

"Dari pelepasan baru tersebut, 100.000 ton beras tahun panen 2021 akan dijual terlebih dahulu, ke pengecer dari semua ukuran dan penjual beras lokal dengan kapasitas penggilingan yang memadai," kata Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi dikutip Reuters, Selasa (10/6/2025).

"Sisanya akan menyusul dari tahun panen 2020," tambahnya.

Warga mengantre saat membeli beras yang ditimbun pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga yang terus terjadi di toko kelontong Ito-Yokado, anak perusahaan Seven & i Holdings, di Tokyo, Jepang, 31 Mei 2025. (REUTERS/Issei Kato)Foto: Warga mengantre saat membeli beras yang ditimbun pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga yang terus terjadi di toko kelontong Ito-Yokado, anak perusahaan Seven & i Holdings, di Tokyo, Jepang, 31 Mei 2025. (REUTERS/Issei Kato)

Sejauh ini Jepang memang melepaskan sekitar 600.000 ton beras dari sekitar 900.000 ton stok daruratnya sejak Maret. Sekitar setengahnya dijual langsung ke pengecer hanya dalam dua minggu terakhir berdasarkan kebijakan distribusi baru Koizumi.

Data hari Senin sebenarnya menunjukkan harga beras supermarket sudah mulai berangsur turun. Beras diperdagangkan menjadi 4.223 yen (sekitar Rp 474.194) per 5 kg dalam tujuh hari hingga 1 Juni, turun 37 yen.

"Kami ingin terus merespons tanpa memperlambat agar beras yang ditimbun dapat mencapai konsumen dengan cepat dan dengan biaya rendah," kata Koizumi lagi.

"Kita tidak boleh membiarkan siklus harga dan upah yang baik dalam ekonomi Jepang secara keseluruhan rusak. Jika penyebabnya terletak pada beras, maka saya yakin kita harus segera ujarnya.

Antrean Panjang Berjam-jam

Sebelumnya mengutip South China Morning Post (SCMP) dan Japan Times, sejak awal pekan lalu warga berbondong-bondong antre di toko-toko swalayan saat beras murah dijual. Beras itu bisa dibeli dengan pengambilan kupon yang dibagikan setiap pukul 08.00 pagi.

Setiap orang dibatasi satu kantong beras. Beras 5 kg dijual seharga 2.000 yen, dari harga biasanya sekitar 4 ribuan yen.

Namun hanya 65 kantong yang disiapkan. Banyak warga pulang dengan tangan kosong.

"Kami datang lebih awal karena sulit untuk melewatkan beras dengan harga ini," kata seorang wanita berusia enam puluhan.

"Tentu saja kami sedikit khawatir tentang rasanya, tetapi murahnya lebih penting daripada apa pun. Jika rasanya tidak enak, kami akan mencampurnya dengan es atau memasaknya dengan banyak hal lain. Selalu ada cara," jelasnya takut beras itu berasal dari stok lama atau dari "pakan hewan", yang akhirnya membuat rasanya berubah.

Mengutip NHK, antrean panjang juga terlihat di toko Iris Ohyama. Beras murah dilaporkan ludes hanya dalam 45 menit.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Krisis Hantam Negara Maju, Banyak Warga Tidur di Bandara

Next Article Negara Kaya Asia Ini Mau Jadi 'Raja' Beras, Ekspor 8X Lipat di 2030

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |