Boyolali -
Viral di media sosial soal dugaan pengkaplingan area camp di jalur pendakian Gunung Merbabu oleh penyelenggara open trip pendakian. Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb) dan pihak Tiga Dewa Adventure Indonesia yang disebut sebagai penyelenggara open trip buka suara.
Sejumlah postingan akun media sosial memperlihatkan spanduk berwarna merah dengan tulisan 'Selamat Datang di Camp Area Tiga Dewa Adventure'. Banyak yang mempertanyakan apakah kawasan publik seperti gunung bisa dikelola secara eksklusif oleh satu operator, bahkan sampai ditandai secara visual dengan spanduk. Sebagian komentar menilai tindakan itu sebagai bentuk 'booking lahan' yang merugikan pendaki umum.
Kepala BTNGMb, Anggit Haryoso, menyatakan pihaknya masih melakukan penelusuran terkait video viral tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengetahui dari media sosial, kalau yang ada di kita informasinya masuk tanggal 29 (Mei 2025). Setelah itu tentu saja kami merespons terkait dengan pemberitaan tersebut," kata Anggit saat ditemui di kantornya, dilansir detikJateng, Selasa (3/6/2025).
Dalam penelusuran itu pihaknya mengacu pada bukti yang ada di media sosial. Pihaknya juga bersurat ke penyelenggara open trip tersebut untuk klarifikasi.
Anggit juga menyatakan bahwa istilah pengkaplingan area berkemah itu tidak ada. Semua pendaki memiliki hak yang sama. Baik pendaki yang masuk sebagai peserta open trip maupun pendaki mandiri memiliki hak yang sama setelah melakukan pendaftaran secara legal melalui booking online di Taman Nasional. Dia bilang pendaki di manapun harus bijak dalam berbagi ruang di area berkemah.
Lebih lanjut Aggit menambahkan, heboh pengkaplingan area berkemah ini juga telah mendapat perhatian dari Kementerian Kehutanan, karena tidak hanya terjadi di Merbabu, tetapi juga di gunung lainnya.
Penjelasan Tiga Dewa Adventure Indonesia
Pihak Tiga Dewa Adventure Indonesia membantah melakukan pengkaplingan area kemah atau tempat nge-camp pendaki.
"Kami dari itu para kru lokal kita semua sudah dirapatkan, bahwasanya dari pihak tim Tiga Dewa itu tidak ada yang pernah untuk dinamakan untuk booking area camp," kata pemilik Tiga Dewa Adventure Indonesia, Muhammad Rifqi Maulana, saat dihubungi wartawan lewat telepon, Selasa (3/6/2025).
Rifqi mengatakan, dalam melayani tamu open trip wisata pendakian, pihaknya bekerja sama dengan tim lokal untuk memaksimalkan pelayanan dan tidak mengecewakan peserta.
Dia bilang tenda dan keperluan lainnya sudah dibawa naik dulu oleh porter atau tim lokal. Soal pendirian tenda bagi peserta di area camping, Rifqi mengatakan itu di-setting agar tidak sampai memenuhi lokasi.
"Mungkin sebenarnya permasalahannya adalah ini muncul dari konten yang membawa nama booking area lahan camp. Dan memang di setiap gunungnya itu Tiga Dewa lah menjadi sorotan para open trip atau pendaki lainnya. Begitu. Karena memang paling ramai dan memang lahan camp-nya itu kita set up lah. Gimana caranya biar kelihatannya juga kan kita enggak memenuhi area camp," ujar dia.
Rifqi juga membantah bahwa tenda-tenda itu berada di lokasi sampai berhari-hari. Untuk tenda camp, pihaknya bekerja sama dengan porter lokal dan bagaimana agar tenda sudah sampai di atas lebih dulu. Sehingga ketika peserta sampai tenda sudah berdiri dan tidak mengecewakan tamu.
Baca selengkapnya di sini
(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini