Jawaban Fadli Zon Kala Stairlift di Borobudur Tuai Kritik

11 hours ago 3
Jakarta -

Jawaban menohok disampaikan Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon atas kontroversi pemasangan stairlift di Candi Borobudur. Fadli Zon mencontohkan negara lain yang sudah menggunakan alat serupa di sejumlah tempat warisan budaya.

Diskursus mengenai stairlift di Candi Borobudur mencuat seiring kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Candi Borobudur pada akhir Mei lalu. Pemerintah sebelumnya juga sudah menyatakan bahwa pemasangan stairlift tidak akan merusak cagar budaya.

Seusai acara itu, Fadli Zon mengungkapkan rencana pemerintah untuk mempermanenkan stairlift Candi Borobudur. Namun wacana itu akan diuji coba terlebih dahulu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita harapkan, nanti ini uji coba dulu ya," kata Fadli Zon kepada wartawan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025).

Fadli Zon mengatakan tidak ada masalah sejauh ini dengan pemasangan stairlift. Menurutnya, bahkan di semua cagar budaya dunia sudah dipasang semacam stairlift.

Ia mengatakan pemasangan stairlift ini memang sudah lama direncanakan. Fadli memastikan pemasangan stairlift ini tidak akan merusak cagar budaya.

"Nggak ada masalah itu, kita akan ke depan ini karena untuk inklusivitas. Di semua cagar budaya dunia sudah dipasang dan kita harapkan ke depan ini kan sekaligus kemarin kita sudah rencanakan lama, akan kita coba permanenkan," ujarnya.

"Portabel, tidak merusak, tidak ada satu mur-baut pun yang merusak batu," sambung dia.

Tanggapan DPR

Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani (Firda Cynthia/detikcom) Foto: Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani (Firda Cynthia/detikcom)

Wacana pemerintah untuk mempermanenkan stairlift di Candi Borobudur itu menuai komentar dari Senayan. Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani meminta pemerintah melakukan kajian secara teknis dan arkeologis terkait wacana itu.

"Terkait rencana tersebut, tentu saya ingin agar pemerintah mengutamakan pelestarian nilai-nilai historis dan arsitektural situs warisan dunia sebagai pertimbangan utama," kata Lalu mengawali tanggapannya, Sabtu (31/5/2025).

Politikus PKB ini mewanti-wanti pemasangan stairlift berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi. Dia pun meminta pemerintah mengkaji secara teknis dan arkeologis, serta melibatkan pihak UNESCO mengenai pelaksanaan wacana tersebut.

"Penggunaan stairlift permanen, meskipun bertujuan meningkatkan aksesibilitas, berisiko mengganggu keaslian struktur dan estetika candi yang telah dijaga selama berabad-abad," ujar Lalu.

"Harus ada kajian teknis dan arkeologis yang komprehensif, serta memastikan keterlibatan para ahli konservasi dan UNESCO dalam proses pengambilan keputusan," imbuhnya.

Lalu menilai upaya pemerintah dalam menerapkan wisata yang inklusif dapat diterapkan tanpa merusak struktur asli candi. Dia mendorong pemerintah menggunakan solusi alternatif dalam menerapkan wisata inklusif yang dianggap lebih ramah konservasi.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR Fraksi PDIP My Esti Wijayati mengatakan pemasangan alat mekanik di kawasan cagar budaya harus tunduk pada regulasi. Dia juga menyinggung dampaknya pada struktur bangunan.

"Kita harus melihat ketentuan peraturan perundangan yang mengatur soal cagar budaya. Apakah pemasangan alat bantu itu diperbolehkan, dan perlu adanya pertimbangannya harus matang terutama soal dampak terhadap struktur bangunan," ujar Esti kepada wartawan, Jumat (30/5).

Esti menyebut struktur Borobudur terus mengalami penurunan secara alami setiap tahun. Dengan begitu, dia menganggap ide pemasangan stairlift permanen akan memperburuk kondisi itu.

"Borobudur itu setiap tahun mengalami penurunan beberapa milimeter. Kalau kita tambah beban dari alat bantu naik itu, tentu akan mempengaruhi struktur keseluruhan. Dulu saja kita pernah minta pemetaan titik-titik mana yang aman untuk pengunjung berkumpul, dan mana yang harus steril. Jadi ini perlu penghitungan jangka panjang, bukan hanya untuk acara sesaat," tegasnya.

Esti memahami jika pemasangan alat bantu hanya bersifat sementara dan khusus untuk keperluan protokoler tamu negara. Namun, menurutnya, setelah itu harus segera dibongkar.

"Kalau hanya sementara untuk menghormati tamu negara, mungkin bisa dipahami. Tapi setelah itu harus segera dibongkar. Dan yang boleh naik pun terbatas. Jangan sampai ini jadi pintu masuk untuk hal-hal permanen yang bisa merusak," katanya.

Dia menekankan bahwa Candi Borobudur bukan sekadar objek wisata, melainkan tempat ibadah dan pusat spiritual umat Buddha. Oleh karena itu, fungsi religius harus tetap menjadi prioritas utama dalam pengelolaannya.

Fadli Zon Jawab Kritik

Fadli Zon Foto: Fadli Zon (dok. Kemenbud)

Fadli Zon lantas menjawab atas kritik yang disampaikan terkait pemasangan stairlift di Candi Borobudur. Fadli Zon mengatakan perlu piknik ke negara lain untuk melihat stairlift terpasang di sejumlah warisan budaya.

"Kalau kita datang ke situs-situs heritage dunia itu sudah ada, dipasang di mana-mana, kita ini terlambat. Jadi kita memang perlu piknik gitu ya, untuk melihat warisan budaya, misalnya di Angkor Wat, di Akropolis, ya di mana-mana itu sudah dipasang," kata Fadli Zon di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (6/6).

Fadli Zon mengatakan pemasangan stairlift merupakan bagian dari inklusivitas cagar budaya dan tidak masif. Stairlift digunakan oleh orang yang sudah tua atau disabilitas.

"Jadi itu sudah dipasang, sudah umum, jadi tidak perlu ada kontroversi dan tidak merusak sama sekali," sebutnya.

Fadli menilai seharusnya tidak ada polemik terkait pemasangan stairlift karena hal serupa telah dipasang di banyak cagar budaya negara lain.

"Jadi tidak perlu ada satu polemik yang menurut saya tidak ada apa-apanya karena ini sudah dilakukan di seluruh dunia. Saya bisa berdebat dengan mereka yang kontra itu, tidak ada masalah," ungkapnya.

(knv/knv)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |