Israel Ugal-ugalan Serang Iran, NATO Minta AS Cs Jinakkan Tel Aviv

15 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mendesak negara-negara sekutu Israel untuk segera bekerja menurunkan eskalasi, menyusul serangan udara besar-besaran ke Iran, termasuk situs-situs nuklir dan militer di ibu kota Teheran, Jumat (13/6/2025).

"Saya kira saat ini sangat krusial bagi banyak sekutu, termasuk Amerika Serikat, untuk bekerja, seperti yang tengah mereka lakukan, demi mencegah eskalasi. Ini adalah prioritas utama saat ini," kata Rutte di Stockholm, Swedia, dilansir AFP.

Rutte, yang berbicara di samping Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menegaskan bahwa serangan ini merupakan tindakan sepihak oleh Israel. Ia juga menyoroti bahwa situasi sedang berkembang sangat cepat. "Ini adalah aksi unilateral oleh Israel," ujarnya.

Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengeluarkan peringatan keras terhadap Israel. Dalam pernyataannya, Khamenei menegaskan bahwa Tel Aviv akan menghadapi "nasib pahit dan menyakitkan" atas serangan tersebut.

Serangan Israel dilaporkan telah menewaskan sejumlah tokoh penting militer dan nuklir Iran, termasuk Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mohammad Bagheri, Kepala Garda Revolusi Iran (IRGC) Hossein Salami, serta sejumlah ilmuwan nuklir top negara itu.

Sebagai balasan, militer Israel melaporkan bahwa Iran telah meluncurkan sekitar 100 drone menuju wilayah Israel. Militer menambahkan bahwa sistem pertahanan udara mereka sedang mencegat drone-drone tersebut bahkan sebelum mencapai wilayah Israel.

Di kesempatan yang sama, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson juga menyuarakan keprihatinan mendalam atas perkembangan terbaru ini. Ia menyebut situasi di kawasan Timur Tengah kini makin serius dan penuh ketegangan.

"Apa yang terjadi saat ini di kawasan yang sudah tidak stabil ini, berisiko memperburuk keadaan secara signifikan," ujar Kristersson.

Kristersson menambahkan bahwa terdapat konsensus luas di antara negara-negara Barat bahwa Iran tidak boleh dibiarkan mengembangkan senjata nuklir. Namun, ia menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus dikembalikan ke meja perundingan.

Menurut Kristersson, ketegangan militer seperti ini juga dapat meningkatkan risiko ancaman terorisme dan aktivitas berbahaya lainnya secara global.

"Hal ini bisa semakin meningkatkan risiko ancaman teroris dan kegiatan berbahaya lainnya," pungkasnya.

Serangan Israel terhadap Iran terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran global atas program nuklir Iran. Tel Aviv mengeklaim telah mengumpulkan cukup bukti intelijen bahwa Teheran semakin mendekati "titik tidak bisa kembali" dalam pengembangan senjata nuklir.

Namun, tindakan militer Israel memunculkan kekhawatiran baru mengenai potensi meluasnya konflik di kawasan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Iran Kuasai Dokumen Rahasia Israel, Siap 'Telanjangi' Nuklir Musuhnya

Read Entire Article
Kepri Bersatu| | | |